Berita Kampus

Pulang PKL, Mahasiswi Unmul Nyaris Dibegal

Rahmadiah mahasiswi Fakultas Farmasi angkatan 2014 yang kini tengah menjalani masa Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kecamatan Palaran. (Sumber ilustrasi: pictogram-illustration.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Nahas malam Jumat itu menghampiri Rahmadiah, mahasiswi Fakultas Farmasi angkatan 2014 yang kini tengah menjalani masa Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kecamatan Palaran. Ia nyaris dibegal, untungnya seorang warga melintas di lokasi kejadian dan berhasil menggagalkan upaya pelaku. Malam itu Rahma hendak bertolak ke Samarinda Kota usai PKL.

“Dia memang bolak-balik Palaran-Samarinda (kota) karena PKL,” ucap Nur Aini, kakak Rahma.

Mulanya, Aini enggan berkomentar karena takut salah bicara dan rupanya sudah ada obrolan bersama pihak fakultas pasca-peristiwa tersebut. Meski begitu, Aini akhirnya bersedia saja menjelaskan kronologi pembegalan adiknya.

Aini mengatakan memang ada firasat aneh yang dirasakan pada malam itu. Rahma, adiknya, biasanya sudah tiba di rumah sebelum pukul 21.00 Wita, tetapi malam itu, meski telah lewat waktu biasa, Rahma tak kunjung tiba.

Rupanya sesuatu yang tak diinginkan terjadi. Berdasarkan penuturan saksi mata yang menyelamatkan Rahma, motor Rahma tampak terbaring di tepi jalan dan membuat saksi curiga. Saksi lantas buru-buru menolong, sementara pelaku yang ingin membegal gadis itu pergi melarikan diri. Aini menduga bahwa pelaku melakukan aksinya dengan terencana.

Kabar mengenai ini sampai juga ke Fakultas Farmasi. Wakil Dekan I Farmasi bahkan menjenguk langsung ke rumah sakit tempat Rahma dirawat. Tak cuma itu, pihak kampus pun telah menetapkan kebijakan perihal pemindahan lokasi PKL Rahma, bahkan membentuk regu khusus untuk mengawal Rahma saat PKL nanti. Adapun kepada seluruh mahasiswa Farmasi yang sedang PKL, fakultas mengimbau untuk lebih berhati-hati.

Saat ini, Rahma masih beristirahat sambil menunggu kondisinya membaik. Kendati begitu, Aini menolak kasus ini diangkat karena merasa tidak ada kerugian berarti yang dialami pihaknya dan adanya perjanjian bersama fakultas.

“Rahma kini keadaannya masih syok. Diajak bicara dia diam. Tidak ada luka dan tidak ada barang yang hilang. Sudah ada bicara juga dengan fakultas dan sudah bertanggungjawab. Jadi saya anggap kasus ini selesai,” tukasnya.

Sementara itu, pelaku pembegalan hingga kini masih dalam tahap pengejaran Polsek Samarinda Seberang. (aml/wal)



Kolom Komentar

Share this article