Berita Kampus

Program Sit In dan Beasiswa dari Unmul untuk Mahasiswa Asal Palu

Unmul siap menampung mahasiswa asal Universitas Tadulako. (Sumber foto: media.alkhairaat.id)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Gempa bumi yang mengakibatkan tsunami pada (28/9) silam telah meluluhlantakkan beberapa daerah bagian Sulawesi Tengah. Bahkan, dampak getaran terasa di beberapa titik di Samarinda dan wilayah Kalimantan lainnya. Bencana yang memporakporandakan bangunan di sana tentu menghambat kegiatan belajar mengajar. Begitu juga dengan perkuliahan di salah satu universitas di Palu, Universitas Tadulako (Untad), yang dihentikan sembari menanti rekontruksi bangunan agar dapat kembali beroperasi.

Dilansir dari laman itb.ac.id, sebagai wujud kepedulian Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) menginisiasi program kuliah sementara atau sit in bagi mahasiswa Untad yang sedang mengungsi di luar Palu. Mahasiswa Untad dipersilakan untuk dapat mengikuti program sit in pada prodi yang berkesesuaian.

Ada beberapa prosedur untuk dapat mengikuti program ini, di antaranya mahasiswa Untad bersangkutan sedang meninggalkan Palu dan berada di kota atau daerah yang dekat dengan salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) yang bersedia untuk menerima mahasiswa Untad. Nilai mata kuliah akhir semester tetap dikeluarkan oleh pihak Untad, PTN yang menerima program sit in hanya sebagai tempat kuliah saja. MRPTNI berharap, kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mahasiswa Untad agar kegiatan akademik pada semester awal di tahun akademik 2018/2019 tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Unmul menjadi salah satu PTN yang menerapkan program tersebut. Kamis (20/12) lalu, Sketsa mengonfirmasi lebih lanjut ke Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Umum dan Keuangan Abdunnur. Ia mengatakan bahwa Unmul baru pertama kali menerima dan melaksanakan program ini. "Kita mendukung serta melayani mahasiswa dari Palu maupun sekitarnya yang mengalami bencana," ujarnya.

Bantuan Beasiswa untuk Mahasiswa Asal Palu

Tak hanya untuk mereka yang sit in saja, Unmul juga mengidentifikasi mahasiswa Unmul yang berasal dari Palu dan sejauh ini tercatat sekitar 16 orang. Kepada mereka, Unmul akan memberikan dukungan berupa beasiswa. ”Kita masih menunggu mahasiswa dari daerah Palu yang mungkin bertambah. Bisa segera melapor ke rektorat, baik melalui bidang akademik maupun kemahasiswaan untuk dapat diinput, diregistrasi untuk menerima bantuan beasiswa," paparnya.

Sejauh ini bantuan berupa beasiswa sudah disposisi untuk pencairan dana. Ini juga tergantung dari kelengkapan mahasiswa, seperti berkas, background keluarga, hingga memiliki rekening.

Kurangnya publikasi terkait informasi beasiswa ini membuat Abdunnur mengimbau untuk menyebarluaskannya. Sebab ini menyangkut pendidikan mahasiswa untuk memajukan tanah perantauannya. “Karena mungkin kalau kami kesempatan terbatas untuk mendata, tapi mahasiswa bisa melalui media sosial komunikasi agar lebih efektif," katanya.

Mahasiswa Unmul yang berasal dari Palu dapat menunjukkan KTP sebagai bukti kelahiran Palu. Beasiswa ini juga tidak membedakan antara mahasiswa mampu atau kurang mampu. Asalkan berasal dari Palu, Unmul akan support melalui bantuan dana dengan beasiswa.

Jangka waktu pemberian beasiswa dilihat dari perkembangan mahasiswa dan melihat komitmen dari mahasiswa itu sendiri untuk berkuliah. Nantinya akan dievaluasi untuk menilai capaian keberhasilan ini. “UKT akan dibebaskan, living cost di awal 6 juta itu setahun atau satu semester. Akan kita lihat proggres mahasiswa. Penginnya juga mahasiswa Palu ini membentuk komunitas sebagai bentuk kebersamaan mereka, supaya memudahkan kita saling mengontrol, informasi dan sebagainya."

“Semoga Sketsa menjadi wadah untuk memberikan informasi untuk mereka melaporkan diri. Minimal ada bentuk kepedulian kita baik secara melembaga maupun secara pribadi," tambahnya. (adn/omi/adl)





Kolom Komentar

Share this article