Berita Kampus

Penebangan 500 Pohon di Jogging Track, Fahutan Menolak

Normalisasi dan penguatan tebing Sungai Karang Mumus agaknya membuat repot Unmul. (Foto: Rosmi)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA  Normalisasi dan penguatan tebing Sungai Karang Mumus agaknya membuat repot Unmul. Aksesnya yang berdekatan dengan trek joging mulai dari belakang Fakultas Komputer dan Teknologi Informasi, ke Jalan Gelatik hingga menuju Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Saat ini penataan Sungai Karang Mumus sedang digencarkan oleh Pemerintah Kota Samarinda. Sebagai bentuk tindakan pemerintah kota untuk menanggulangi bencana banjir yang saban waktu membuat kacau jalanan Kota Tepian. Namun, akan tetapi cara yang digunakan belum maksimal karena beberapa pohon ingin ditebang tapi masuk dalam kawasan Unmul.

Rudianto Amirta, Dekan Fakultas Kehutanan merespons keras. Ia menolak adanya penebangan pohon apalagi setelah sejarah panjang pembangunan jogging track yang dimulai sejak 1998. Ia tak ingin apa yang sudah ditanam lama akan hilang dalam sekali tebang.

Rudianto melihat kepentingan dari normalisasi Karang Mumus jangan sampai berdampak buruk bagi Unmul sebagai pemilik lahan. Menurutnya, pohon jangan ditebang tanpa ada kebijakan dan tujuan yang jelas.

Jogging track kami yang bangun menanamnya dari tahun 1998 sekitar 20 tahun, dan pohon sebanyak 500 akan terancam,” ucapnya.

500 pohon yang akan ditebang inilah yang membuat Rudianto amat bersikeras menolak. Normalisasi mestinya memang bukan memangkasi alam yang sudah ada, akan tetapi memperbaiki alam menjadi lebih terawat. (omi/wal)



Kolom Komentar

Share this article