Berita Kampus

Pemira Kian Sepi, PR Besar untuk BEM Faperta

(Sumber foto: Anisa Nur Adnin)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Pemilihan Raya (Pemira) telah dilakukan di beberapa fakultas, salah satunya di Fakultas Pertanian (Faperta). Pada Pemira tahun ini pemilihan Gubernur BEM Faperta dan Ketua DPM dilakukan secara bersamaan. Pelaksanaan Pemira dimulai dari sosialisasi tanggal 5 Oktober hingga penetapan pada tanggal 8 November.

Adapun pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur BEM Faperta yang mengambil berkas berjumlah lima paslon namun yang mengembalikan hanya dua pasangan. Setelah diverifikasi ternyata hanya satu pasangan saja yang lolos.

“Jadi kemarin BEM-nya agak beda, ini melawan kotak kosong BEM-nya. Kalau yang 5 itu kurang tahu mereka ini sebenarnya memang niat maju atau tidak. Kemudian yang dua ini sudah mengembalikan tapi sayangnya yang satu tidak lengkap berkasnya,” ujar Abdul Wahab selaku Ketua DPM Faperta.

Wahab juga menjelaskan pasangan yang lolos adalah Hanif Sofyan-Maulida melawan kotak kosong, sehingga menjadikan pemira kurang meriah. Selain itu adanya broadcast gambar yang berisikan kotak kosong adalah pilihan.

“Pelaksanaan karena melawan kotak kosong jadi, yang kampanye hanya satu dan agak kurang meriah sebenarnya. Tapi ada juga yang dari kotak kosong ini juga ada gerakan-gerakan bawah tanah semisal kita ini krisis kader, kotak kosong adalah pilihan,” ucapnya Wahab serayal menunjukkan gambar yang tersebar. 

Diakui Wahab, ia juga tidak tahu siapa yang pertama kali membuat namun sudah ramai disebarkan. Adapun jumlah pemilih sebanyak 592 dengan rincian 375 suara memilih Hanif-Maulida dan 192 memilih kotak kosong. 

Wahab menyayangkan jumlah suara yang memilih kotak kosong cukup besar. Selain itu pemira tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. “Untuk kesadaran masih kurang sih di Faperta, apalagi paslonnya hanya satu jadi minat mahasiswa untuk mencoblos pun agak berkurang di tahun ini. Tahun sebelumnya sekitar 700 dan tahun ini hanya 592 hampir 600 lah. Kalau kemarin kan 3 pasangan tapi dengan DPM,” jelasnya.

Mahasiswa jurusan Agrobisnis ini berharap agar Gubernur BEM Faperta terpilih dapat merangkul keselurahan mahasiswa Faperta. “Walaupun ada banyak yang memilih kotak kosong, harapannya gubernur dapat merangkul keseluruhan bukan hanya orang-orang yang memilih atau mendukung dia. Jadi jangan jadikan itu sebagai penjatuh mental tapi semangat untuk bisa membuktikan bahwa gubernur ini mampu memberikan yang terbaik,” tutupnya.

Sementara itu, Gubernur BEM Faperta terpilih Hanif Sofyan mengatakan akan melakukan perekrutan terlebih dahulu untuk langkah selanjutnya.

“Saya sih penginnya kaya mengadakan sensus gitu nah jadi nanti jelas apa yang mahasiswa mau jadi nanti BEM lebih dikenal oleh mahasiswa. Kami ingin kenalkan dulu sih BEM ini ke mahasiswa karena kan kalau BEM tingkat fakultas tu 70% edukasi, 30% aksi,” terang mahasiswa jurusan Agrobisnis 2015.

Terkait broadcast gambar yang mengatakan kotak kosong adalah pilihan, Hanif mengatakan ia tidak terlalu perduli, ia merasa hal itu wajar dalam sebuah demokrasi. Hanif juga mengatakan kurangnya peminat BEM menjadikan hal tersebut PR besar untuk masa kepemimpinannya.

“Untuk ke BEM sendiri kurang peminat untuk menjadi pemimpin, ketika ada yang menyalonkan kurang serius untuk masalah melengkapi administrasi kalau seandainya ini lebih dipersiapkan saya yakin ya bisa dua paslon didemokrasikan. Jadi PR besar sih sebenarnya supaya gimana mahasiswa tertarik ke BEM, ingin masuk ke kegiatan BEM jadi nantinya tahun depan banyak yang mau mengusulkan dirinya untuk jadi ketua BEM,” jelas pria kelahiran Nanga Pinoh 12 Juli 1996.

Ditanyai mengenai program, ke depannya Hanif akan mem-branding-kan karya-karya mahasiswa Faperta,

“Kalau lihat program saya yang agak unggul di branding. Jadi produk pertanian lebih dibrandingkan. Dari kita sendiri sudah banyak karya tapi kurang terkenal karyanya, yang saya pengen lakukan ya mengenalkan karya yang telah dilakukan oleh mahasiswa pertanian baik itu dari media tertulis maupun elektronik. Jadi pertanian lebih dikenal,” pungkasnya (adn/els)



Kolom Komentar

Share this article