Berita Kampus

Pembekalan KKN 47: Pengembangan Desa Melalui Sustainable Development Goals

Pembekalan KKN 47, Sabtu (22/5) lalu.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Istimewa

SKETSA - Sebelumnya, kegiatan pembekalan perdana Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 47 telah berlangsung di awal Mei. Sabtu (22/5) lalu, mahasiswa kembali diberi pembekalan mengenai pembangunan desa sebagai penyangga ibu kota negara. Menghadirkan perwakilan dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Muhammad Aswin dan Sirajuddin selaku perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) sebagai pembicara. 

Kegiatan pembekalan secara resmi dibuka oleh Rektor Unmul, Masjaya dengan pemberian sambutan. “Kita perlu hadir di tengah-tengah desa tangguh ini. Agar kemudian hari mereka tidak tersingkirkan ketika Kaltim sudah menjadi IKN (ibu kota negara) nanti dan mahasiswa bisa menjadi pendamping masyarakat yang akan menduduki desa tangguh IKN.”

Selanjutnya, Anton Rahmadi selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menuturkan jika pelaksanaan KKN tahun ini akan dilakukan secara daring dan luring. Adapun tema "Desa Tangguh Penyangga Ibu Kota Negara" dipilih untuk mendukung pembangunan IKN dan mempersiapkan Unmul menjadi universitas ibu kota. 

Aswin sebagai pembicara pertama memberikan materi mengenai perencanaan pembangunan daerah Kalimantan Timur (Kaltim). Ia menyebut, peran mahasiswa sangat penting dalam membentuk dan membangun perkembangan daerah terutama meningkatkan potensi desa. 

”Tujuan kita adalah bagaimana supaya Kaltim ini bisa menyambut IKN dengan baik di tengah pandemi dan menjadikan daerah ini sebagai tuan di daerahnya sendiri. Jangan hanya desanya saja yang tangguh, tetapi orang-orangnya pun juga harus tangguh,” sebutnya. 

Ia menegaskan, apabila mahasiswa harus turun ke lapangan maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencari dan mengetahui monografi desa terlebih dulu. Kemudian, seperti apa status desanya serta berapa jumlah penduduk desa terkait. Ini dapat memudahkan mahasiswa untuk memahami apa saja kebutuhan desa tersebut.

Pembekalan dilanjutkan oleh Sirajuddin sebagai pembicara kedua. Ia mengatakan, peran mahasiswa dalam KKN kali ini harus menyasar pengembangan status desa melalui Sustainable Development Goals (SDGs). Di mana SDGs merupakan pembangunan berkelanjutan secara total, yang artinya seluruh masyarakat terlibat. 

Selain itu, seluruh aspek pembangunan harus dirasakan oleh seluruh warga desa melalui dana yang telah dianggarkan. Diharapkan seluruh elemen baik pemerintah, swasta dan masyarakat dapat berkesinambungan membantu desa tertinggal menjadi desa berkembang. (ffs/len)



Kolom Komentar

Share this article