Berita Kampus

Pembekalan KKN 45: Pemetaan Sosial Hingga Pengabdian Masyarakat

Ilustrasi desa.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: nasional.tempo.co

SKETSA – Pukul 09.00 pagi, matahari sudah tampak memancarkan sinarnya, menyambut beberapa mahasiswa yang mengenakan almamater kuning kebanggaan Unmul. Senin, 20 Mei lalu di gedung bundar Fakultas Pertanian (Faperta) sekitar 150 mahasiswa berkumpul mengikuti pembekalan KKN 45 DSM, CSR Astra, PUPR, dan Kebangsaan.

Tak berselang lama, pukul 09.15 Wita acara dimulai dengan terlebih dahulu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu, pembekalan dilaksanakan dan dibuka dengan penyampaian materi oleh Sonny Sudiar.

Mula-mula Sonny menyampaikan tujuan dari KKN DSM. Sesuai dengan namanya, Desa Sejahtera Mandiri yaitu terwujudnya masyarakat yang mandiri dan sejahtera melalui kegiatan pengabdian oleh mahasiswa. Sehingga diharapkan masyarakatnya bisa mandiri setelah KKN dilaksanakan.

“Tujuan implementasi DSM yaitu mempercepat penanganan kemiskinan dan permasalahan sosial lainnya melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat desa secara mandiri, produktif, dan berkelanjutan,” ucap Sonny.

Dikatakan Sonny bahwa universitas berperan untuk melakukan kajian awal, yaitu dengan melakukan pemetaan sosial, analisa potensi desa, dan rencana pengembangan DSM. Mengintegrasikan program pengembangan DSM dengan pengabdian masyarakat, koordinasi pelaksanaan pengembangan DSM, dan pendampingan pelaksanaan program. Hingga pengembangan teknologi tepat guna di lokasi DSM dan rancangan sistem monitoring dan evaluasi (monev).

Untuk KKN CSR Astra, Sonny menyebutkan bahwa program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan kolaborasi antara Unmul dengan Astra Indonesia. Tujuannya adalah untuk membentuk Kampung Berseri Astra (KBA).

Adapun KKN Kebangsaan yang tidak hanya sekadar aktivitas pengabdian dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah masyarakat saja. Tetapi dikembangkan sebagai media efektif bagi mahasiswa untuk melakukan proses pembekalan diri dalam membantu memberdayakan masyarakat.

“KKN Kebangsaan itu yang dibutuhkan kontribusi pemikiran mahasiswa,” kata pria berkacamata itu.

Setelah penyampaian materi tentang gambaran umum mengenai KKN DSM, Astra, dan Kebangsaan dilanjutkan kembali oleh Doni Dhonanto tentang pembuatan peta wilayah. Untuk mempermudah membuat peta dapat dilakukan melalui gawai dengan mengunduh aplikasi GPS Essentials lalu menyiapkan data spasial dari peta (skala dan koordinat) dan data atribut dari hasil wawancara.

“Usahakan buatkan peta untuk kelurahan,” pesan Doni.

Menuju akhir pembekalan, Doni mengatakan bahwa tugas utama dari KKN adalah membuat Pemetaan Sosial (social mapping), Pemetaan Geografis (geographic mapping), dan Pengabdian.

Terpisah, pada saat pembekalan KKN Reguler Selasa (21/5) lalu, Esty yang hadir menjelaskan bahwa adanya kemungkinan mahasiswa yang memilih KKN Reguler akan menerima suntikan dana sebesar Rp5 juta dari Bank Kaltimtara untuk beberapa lokasi yang di pilih oleh pihak bank.

Selain itu, daftar nama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) pun sudah dilengkapi oleh pihak LP2M, namun belum diumumkan di website KKN Unmul sehingga mahasiswa diminta untuk terus memantau informasi dari website dan tidak memercayai berita yang beredar di luar jika bukan dari pihak LP2M. Lokasi KKN PUPR pun belum rampung untuk diumumkan, karena belum ada informasi lebih lanjut dari pihak PUPR mengenai pilihan kelurahan, begitu pula dengan informasi kontak desa lokasi tujuan akan di infokan pada website KKN Unmul.

Esty menegaskan, mahasiswa tak perlu membuat program kerja yang banyak. Lebih diutamakan program kerja sedikit namun mendalam dan dapat memberikan manfaat keberlanjutan bagi desa yang menjadi lokasi KKN. (ann/mrf/fir/wil)



Kolom Komentar

Share this article