Berita Kampus

Osagi ke-IX, Hadirkan Inovasi Membentuk Generasi Berprestasi

Juara umum Osagi (Sumber foto: Mahameru)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA- Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (Himapbio) baru-baru ini kembali menggelar agenda tahunan, Olimpiade Sains dan Biologi (Osagi). Kegiatan ini berlangsung sejak Senin hingga Rabu pekan lalu (11-13/2). Antusias nampak jelas dari wajah para peserta, bahkan sejak pembukaan yang dilaksanakan di  Gelanggang Olahraga (GOR) 27 September. Mereka bersemangat untuk mengikuti kompetisi dan siap untuk mengukir prestasi.

Arlita Koordinator Acara Osagi mengatakan bahwa agenda ini telah dilaksanakan sejak 2010 silam. Penyelenggaraan sebelumnya terdiri atas 4 cabang lomba yaitu olimpiade, cerdas cermat, mading, dan karya tulis ilmiah tingkat SMA. Mencoba menghadirkan inovasi dalam kegiatannya, lomba poster kemudian dibuka pada saat Osagi ke tujuh yang dilanjutkan hingga saat ini.

“Osagi kali ini lomba karya tulis ilmiah dibuka untuk mahasiswa se-Kalimantan Timur,” ujarnya.

Berbagai perlombaan dilakukan di empat lokasi yang berbeda. Untuk cerdas cermat Biologi, dilaksanakan di Auditorium Unmul, karya tulis tingkat pelajar dan mahasiswa bertempat di Gedung Microteaching FKIP, lomba olimpiade pada hari pertama digelar di GOR 27, dan di hari kedua dilaksanakan di laboratorium Biologi FKIP, dan sesi final dilaksanakan di Gedung Microteaching FKIP. Lomba mading 3D dilaksanakan pada hari kedua dan bertempat di GOR 27 September, sedangkan lomba poster di Gedung Microteaching FKIP di hari ke dua. 

Mengusung tema “Ciptakan Semangat Berkompetisi, Wujudkan Generasi Emas Biologi Berprestasi”, Osagi berhasil mendatangkan 555 perserta dari berbagai daerah. Kali ini, predikat juara umum berhasil diraih oleh MAN 2 Kutai Kartanegara (Kukar) dan  SMPN 2 Samarinda

Selain melaksanakan berbagai perlombaan, Osagi kali ini juga menambahkan kreasi baru dengan mengadakan seminar lingkungan. Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan kepedulian terhadap kelestarian sungai sebagai salah satu unsur penting bagi kehidupan. Tak tanggung-tanggung, dua pembicara berkompeten dihadirkan dalam seminar ini, di antaranya adalah Danielle Kreb, Ph. D sebagai pembicara Rare Aquatic Species of Indonesia (YK-RASI) dan Misman sebagai pembicara Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sunga Karang Mumus (GMSS-SKM).

"'Save our river, save our environment' kita harus menjaga sungai kita, untuk menjaga lingkungan kita. Karena sungai salah satu sumber kehidupan kita, tanpa adanya sungai kita tidak bisa punya air untuk kehidupan” tutup Arlita. (bip/fqh)




Kolom Komentar

Share this article