Berita Kampus

Mewaspadai Permintaan Foto Nude yang Mengatasnamakan Mahasiswa Bidang Kesehatan

Beredar foto hasil percakapan antara oknum yang melakukan penipuan melalui media sosial dengan mencatut nama orang lain dengan atas nama bidang kesehatan. (Sumber foto: timeline Ratu Rosaline)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Penipuan di media sosial semakin marak terjadi seiring dengan bertambahnya pengguna perangkat bergerak. Penipuan ini pun beragam macamnya, mulai dari yang kecil-kecilan seperti "mama minta pulsa", hingga kasus penipuan berdalih investasi yang memakan kucuran dana lebih besar dari korban. Namun, tidak hanya penipuan yang menyangkut uang, saat ini tengah marak kasus chat meminta foto nude korban berkedok riset kesehatan yang mencatut nama mahasiswa Fakultas Kedokteran.

Baru-baru ini pada Senin (22/5) sebuah postingan yang dibagikan Ratu Rosaline, mahasiswi tingkat akhir Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta mendadak viral di dunia maya. Pasalnya, namanya dicatut dalam penipuan yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan foto nude. Modus operandi yang dipakai pelaku adalah membuat akun palsu yang mengatasnamakan Ratu.

Mula-mula si pelaku mengirim chat kepada teman Ratu, Vita, yang mengungkapkan bahwa sanak saudaranya tengah melakukan riset. Riset itu menganalisis perbandingan gizi terhadap bentuk dan warna kulit wanita yang sudah hamil dan belum kemudian meminta korban menjadi sampel.

“Terus saya tanya, saya harus bantu gimana? Dia bilang kalau aku harus foto di depan cermin full body. Yaudah kalau cuman foto biasa, tapi pakai jilbab tidak apa-apa kan? Kemudian dia bilang kalau pakai pakaian gimana analisisnya? Cuma saya, adek yang liat, sehabis itu langsung di delete,” kata Vita menceritakan chat dari pelaku.

Menyadari ada gelagat tak beres, Vita memilih menghardik sang pelaku dengan menanyakan di mana surat izin penelitiannya. Tak lama berselang Vita menanyakan hal tersebut, akun yang mencatut nama Ratu itu menghilang.

Kasus penipuan ini cukup membuat geleng-geleng kepala. Pasalnya, apabila kasus ini memakan korban, bisa saja foto tersebut disebarluaskan dan menjadi unsur pornografi. Hal ini dikhawatirkan oleh Ratu, terlebih si pelaku membawa-bawa nama mahasiswa Kedokteran.

“Kita mahasiswa FK atau di fakultas bidang kesehatan setiap penelitian mempunyai etika. Kita harus mempunyai ethical clearance (izin etika penelitian/kelayakan etik) dan informed consent (persetujuan tindakan medis) untuk membuat suatu penelitian. Hanya membagikan kuesioner saja kita wajib memiliki izin tersebut, apalagi sampai meminta foto tubuh dari responden, " tegas Ratu.

Ratu mengakui bahwa bukan hanya dirinya yang pernah menjadi korban fitnah, namun juga beberapa orang temannya pernah ikut dicatut pula namanya. Yang lucunya, dulu Ratu pernah mendapat chat yang serupa isinya dengan modus operandi di atas, dan kini malah ia yang diatasnamakan oleh pelaku.

“Sepertinya pelaku berada di satu grup yang sama lalu mencari id teman-teman yang akan dijadikan korban di Instagram. Jadi hati-hati kalau id LINE kita sama kayak di Instagram, dan kalau bisa akun Instagram di-private saja,” katanya.

Setali tiga uang dengan kasus di atas, ternyata banyak pula komentar-komentar di postingan yang dibagikan Ratu dan mengungkapkan bahwa kasus serupa pernah terjadi pula di kampusnya.

Bahkan diakui oleh Zaki, mahasiswa Fakultas Kedokteran Unmul di kolom komentar postingan Ratu, hal tersebut juga pernah terjadi di kalangan mahasiswa Kedokteran Unmul.

Hingga saat ini postingan Ratu tersebut telah mendapat 2.579 likes dan telah dibagikan sebanyak 1.691 kali. (nis/wal)



Kolom Komentar

Share this article