Berita Kampus

Menyongsong Universitas Berstandar Internasional, Rektor Unmul Kembali Canangkan Program English Day

Rencana kehadiran kembali program English Day di Unmul

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Risna/Sketsa

SKETSA — Sebagai upaya menuju perguruan tinggi berstandar internasional, Abdunnur selaku Rektor Unmul menginisiasi pelaksanaan program English Day di Unmul. Program ini memberlakukan penggunaan bahasa Inggris bagi seluruh sivitas akademika, baik itu pegawai, dosen, tenaga didik (tendik), hingga mahasiswa. Rencananya, program tersebut akan berlaku dalam satu hari penuh setiap minggunya, yaitu pada hari Kamis. 

Sebelumnya, program English Day sudah pernah diterapkan di Unmul pada tahun 2016 silam. Saat itu, program tersebut diinisiasi oleh BEM KM Unmul. Sebagai bentuk respons, pihak rektorat pun mengeluarkan surat edaran untuk menerapkan program English Day, dengan tujuan agar mahasiswa peka terhadap kondisi global pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). 

Namun, patut disayangkan, program tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan besar terkait keberhasilan rencana pelaksanaan program English Day di Unmul pada masa mendatang.

Untuk menggali informasi lebih lanjut, Sketsa mencoba untuk menemui Abdunnur pada Kamis (7/9) lalu. Ia mengaku bahwa dalam memulai program tersebut sudah pasti akan menjumpai kesulitan. Meskipun begitu, dirinya tetap optimis dalam menjalankan program English Day secara bertahap.

“Ada saja mungkin kesulitan berbahasa dan sebagainya. Tapi harus dipaksa untuk berbicara (dengan bahasa Inggris),” ungkap Abdunnur.  

Abdunnur mengungkap, kini pihak rektorat telah berkoordinasi melalui Wakil Rektor (WR I) untuk membuat surat edaran yang nantinya akan disebar ke seluruh fakultas dan unit kerja yang ada di Unmul. Tak hanya terbatas pada kegiatan belajar mengajar, nantinya kegiatan pelayanan kampus juga akan menggunakan bahasa Inggris. Diharapkan, penerapan program ini dapat menjadi sebuah kebiasaan sehingga mampu meningkatkan kemampuan English conversation di lingkungan kampus.

“Jadi, sebetulnya ini treatment. Kita ingin merubah culture, kebiasaan, ya, dalam rangka kemampuan berkomunikasi dan kemampuan berbahasa internasional bagi nantinya lulusan Unmul.”

Naufal Banu Tirta Satria selaku Ketua BEM KM Unmul turut memberikan tanggapannya terkait wacana penerapan program English Day. Kepada SketsaNaufal menilai program tersebut sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi seluruh sivitas akademika di Unmul jika dilaksanakan dengan serius dan konsisten. 

Menurutnya, dibutuhkan kerja sama dari seluruh pihak agar program English Day dapat berjalan dengan baik. Ia turut menegaskan bahwa BEM KM Unmul akan ikut berperan aktif dalam menyukseskan program tersebut.

“Pastinya dari BEM KM harus terlibat dalam program tersebut, baik terlibat dalam penerapan ataupun sistemnya,” ungkap Naufal ketika diwawancarai Sketsa pada Selasa (22/8) lalu.

Di sisi lain, Rizky Adi Pradana, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2022 mengaku belum pernah mendengar informasi terkait program English Day. Namun, ia turut mendukung pelaksanaan program tersebut agar dapat memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris. 

“Apalagi sekarang lowongan-lowongan kerja yang menawarkan gaji dan posisi yang bagus itu idealnya harus memiliki sertifikat dan nilai TOEFL yang tinggi,” komentar Rizki kepada Sketsa, Senin (28/8) lalu.

Bagi Rizky, keberhasilan program tersebut nantinya akan bergantung pada pemerataan informasi dan cara penerapan program tersebut kepada seluruh sivitas akademika di Unmul. 

“Paling penting adalah sosialisasi ke seluruh fakultas terlebih dahulu, sehingga para mahasiswa tertarik dan mau ikut andil dalam program tersebut,” pesan Rizky. (ali/ray/ani/dre)



Kolom Komentar

Share this article