Berita Kampus

Menuju SMMPTN Unmul: Tetap Berlangsung Daring di Masa Pandemi

Pelaksanaan SMMPTN Unmul mendatang.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Instagram Unmul

SKETSA - Musim penerimaan mahasiswa baru (maba) masih terus berlangsung. Setelah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) terlaksana, kini Unmul membuka pendaftaran mandiri melalui Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) bagi calon maba dengan daya tampung sebanyak 1.856 kursi untuk 13 fakultas.

Dihubungi Sketsa pada Senin (14/6), Mustofa Agung Sardjono selaku Wakil Rektor Bidang Akademik mengungkapkan jika ini merupakan kali kedua pelaksanaan jalur mandiri dalam kondisi pandemi Covid-19. Sehingga, ujian akan dilakukan secara mandiri dari rumah masing-masing calon maba. Agenda tersebut nantinya berlangsung selama satu minggu dan dilakukan secara bertahap sesuai jadwal yang telah disusun.

“Sebagai contoh, tahun lalu kita buat sekaligus hanya dalam waktu dua hari. Jadi antara saintek dan soshum, masing-masing diselenggarakan dalam sehari. Ternyata kewalahan juga karena sistem jaringannya tidak kuat. Atas dasar evaluasi tersebut, maka sekarang kita buat bertahap. Kita mencoba untuk selalu belajar dari pengalaman,” ungkap Mustofa.

Unmul sendiri resmi membuka pendaftaran jalur mandiri sejak 7 Juni lalu. Bagi calon maba yang memilih Program Studi (Prodi) Pendidikan Jasmani dan Prodi Etnomusikologi dapat mendaftar sekaligus meng-upload portofolio secara daring. Pendaftaran dibuka hingga 21 Juni mendatang, sementara ujian akan berlangsung dengan dua tahap. Pertama, uji coba pelaksanaan pada 23-24 Juni. Kemudian diakhiri dengan ujian final pada 28 Juni hingga 5 Juli mendatang.

Mengenai persiapan penyelenggaraan, ia mengaku bahwa pihaknya selalu mengadakan evaluasi setiap selesai melaksanakan ujian. Terutama karena Unmul masih mengadakan ujian secara online, berbeda dengan kebanyakan kampus di Indonesia yang memilih untuk menggunakan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan meniadakan tes.

Menurutnya, hal tersebut hanya akan merugikan Unmul. Pertama, jelas bahwa calon maba yang tidak mengikuti UTBK akan otomatis tak dapat masuk melalui jalur mandiri. Kemudian, umumnya UTBK bersifat nasional. Sehingga calon maba dari daerah lain akan lebih banyak masuk ketimbang dari Kalimantan Timur (Kaltim) sendiri. Karena itulah, Mustofa meminta beberapa dosen untuk berpartisipasi dalam membuat soal ujian mendatang.

“Kita sudah minta beberapa dosen dari setiap fakultas yang memiliki bidang yang akan diujikan. Mungkin ada sekitar lebih dari 30 atau 40 dosen yang membuat soal,” jelasnya.

Ia berpesan, bagi calon maba yang ingin mengikuti jalur SMMPTN dapat memperhatikan segala syarat dan ketentuan yang telah dipaparkan secara detail dalam Pedoman Operasional Baku (POB) SMMPTN Unmul yang dapat diakses pada laman smmptn.unmul.ac.id. Ia juga berharap agar Unmul mendapatkam bibit-bibit terbaik untuk bisa bersaing dengan para mahasiswa jalur SNMPTN dan SBMPTN.

“Saya berharap bahwa calon mahasiswa mempersiapkan diri baik-baik. Karena jujur saja, berdasarkan pengalaman kami di antara jalur SNMPTN, SBMPTN dan SMMPTN yang paling baik itu memang yang SBMPTN. Biasanya, prestasi-prestasi mahasiswa yang menonjol berasal dari jalur SBMPTN. Setelah itu jalur SNMPTN dan yang terakhir itu jalur SMMPTN,” tukasnya.

Sempat dihubungi Sketsa pada Sabtu (12/6) lalu, Julia Fidianty yang merupakan salah satu calon maba Unmul jalur mandiri ini membagikan alasannya dalam memilih Unmul sebagai kampus tujuan. Salah satunya agar tak perlu ke luar kota untuk menempuh perkuliahan.

“Karena saya anak pertama di keluarga, jadi orang tua saya belum mau saya ke luar kota,” aku Julia.

Sempat memilih gap year atau menunda kuliah, ia sendiri mengetahui benar tahapan mengenai ujian masuk PTN. Julia pun telah mempersiapkan diri secara mandiri untuk mengikuti ujian dengan belajar dari beragam situs daring.

Selain itu, ia juga tak kesulitan mendapatkan informasi mengenai SMMPTN Unmul. Baginya, informasi yang diberikan sudah jelas dan mudah diakses melalui website ataupun media sosial Unmul.

“Di Instagram-nya juga sudah sering di upload tentang alur dan cara pendaftarannya, bahkan cara bayarnya juga sudah diberitahukan. Terus tanggal-tanggalnya juga sudah jelas, pelaksanaan uji coba dan ujian aslinya kapan, dibedakan antara saintek dan soshumnya sudah jelas,” jawabnya.

Ia berharap agar saat ujian berlangsung tidak ada kendala seperti mati lampu hingga koneksi internet yang buruk. “Semoga dilancarkan juga dan keterima di Unmul,” tutupnya. (vyn/cal/ems/khn/len)



Kolom Komentar

Share this article