Berita Kampus

Menjaga Laut: Jangan Seperti Lilin, Menyinari dengan Merusak Diri!

Hari ini diperingati sebagai Hari Laut Sedunia? Peringatan ini dilakukan sejak 8 Juni 1992 silam oleh Kanada di Earth Summit di Rio de Janeiro, Brasil. (Sumber foto: worldoceanday.org)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Tahukah kamu hari ini, diperingati sebagai Hari Laut Sedunia? Peringatan ini dilakukan sejak 8 Juni 1992 silam oleh Kanada di Earth Summit di Rio de Janeiro, Brasil. Lalu, disahkan PBB pada akhir tahun 2008. Sejatinya, laut sumber kehidupan manusia paling besar, apalagi sebagian wilayah bumi merupakan perairan. Sudah sepantasnya dijaga dan tidak merusak ekosistem di dalamnya. Namun, meski diperingati setiap tahunnya tidak membuat keadaan laut menjadi semakin baik, bahkan sebaliknya.

Maka dari itu, simak tanggapan Hezron selaku Ketua Umum Fishery and Marine Diving Club (Fin-DC), Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan (FPIK) Unmul. Salah satu orang yang berperan aktif ikut menjaga kelestarian laut.  

“Memaknai hari laut dengan bersyukur, sebagai bentuk timbal balik kita dari apa yang telah diberikan laut terhadap kita," tutur Hezron.

Sebagai mahasiswa yang aktif mengeksplor laut, ia menyatakan Kalimantan menjadi salah satu pulau dengan terumbu karang yang terus berkurang setiap tahun. Maka, Fin-DC membuat apartemen ikan sebagai pengganti rumah ikan.

Lantas, mengapa bisa berkurang? Pertama, cara yang dilakukan untuk memperoleh hasil laut salah. Beberapa dari pemburu hasil laut ini, menggunakan bom, praktis merusak terumbu karang. Hasil ikan yang didapat memang banyak, namun tak sebanding dengan kelestarian penghuni lautan dalam waktu jangka panjang. Kedua, pencemaran air laut pun semakin terlihat. Sampah dan limbah yang bermuara ke laut, akibatnya pun merusak ekosistem laut. Ketiga, ada pula penambangan pasir pantai hingga pembangunan pemukiman di sekitar pantai secara tidak langsung mempengaruhi ekosistem laut, dan lagi-lagi terumbu karang.

“Hal ini sulit dicegah bila kita hanya melakukannya sendiri. Tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Disatu sisi nelayan juga tidak dapat stop untuk melaut menangkap ikan menggunakan troll karna itu sudah menjadi mata pencahariannya,” imbuhnya.

Maka dari itu mari bersama ikut melestarikan salah satu sumber daya alam terbesar ini. Sumber kehidupan semua makhluk hidup di bumi. Seperti moto hidup yang diutarakan Hezron berikut, “Hiduplah seperti matahari, karena matahari menyinari tanpa menghancurkan dirinya sendiri, jangan hidup seperti lilin yang mampu menerangi tapi menghancurkan dirinya sendiri."

Mari menjaga agar laut tetap bersih. Berusaha bersama bagi kehidupan dengan tidak merugikan diri sendiri. (ubg/jdj)



Kolom Komentar

Share this article