Berita Kampus

Menanti Peresmian “Bioskop” Unmul

Ilustrasi (Sumber foto: folkspopuli.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Unmul dalam waktu dekat akan resmi memiliki ruang dengan fasilitas ala bioskop bernama ‘ruang sinema’. Pengerjaan ruangan yang berlokasi di lantai III Perpustakaan Unmul itu pun sudah hampir rampung.

Progres selanjutnya ialah melengkapi beberapa kekurangan lain. Kemudian tinggal menunggu kesiapan pihak rektorat serta Perpustakaan Unmul untuk meresmikan serta memublikasikan ruang sinema tersebut kepada sivitas akademika.

Saat Sketsa mengonfirmasi peresmian ruang tersebut, Kepala Perpustakaan Unmul Supadi belum berkenan menyampaikan kepastian tanggal. Selain tanggal yang belum pasti, pihaknya masih berkoordinasi dengan rektorat guna merumuskan momen yang pas untuk peresmian ruangan tersebut.

“Sekalian pemutaran film perdana,” katanya menyebut bayangannya tentang konsep peresmian ruangan. 

Pengerjaan ruangan tersebut juga terbilang cepat. Diakui Supadi, pengerjaan telah di mulai sejak Oktober atau November 2017 lalu. Sekarang masuk proses finishing, bahkan perangkat seperti sound system pun sudah ada. Hanya saja, saat ini kekurangan terbesar ruang tersebut ialah masih belum kedap suara.

“Untuk sementara hanya ruangan (sinema) itu dulu. Nanti akan bertahap. Anggaran (mengelola perpustakaan) ini cukup kecil. Kalau semua anggaran dialihkan ke situ, nanti untuk yang lain tidak jalan. Karena ruangan itu sifatnya hanya penunjang saja, pembiayaan utama ya biaya operasional perpustakaan,” ceritanya saat ditemui Selasa (23/1) lalu.

Ruang yang memiliki daya tampung maksimal 70 kursi tersebut rencananya bisa diakses secara umum, termasuk mahasiswa. Karena gagasan awal pihak Perpustakaan Unmul membuat ruangan tersebut agar bisa digunakan dalam berbagai hal. Selain berfungsi untuk pemutaran film, kegiatan seperti bedah buku hingga bedah film pun bisa dilakukan di ruangan tersebut.

Jika telah diresmikan, birokrasi semisal izin peminjaman ruang tetap dilakukan di Perpustakaan Unmul. Namun saat disinggung apakah ruangan tersebut nantinya akan dikenakan tarif, Supadi mengatakan pihak rektorat yang memiliki kewenangan untuk menentukan apa ada penyewaan atau tidak.

“Karena tujuannya (pengadaan ruangan) memang hanya untuk melayani mahasiswa. Tapi karena perguruan tinggi ini kan sekarang BLU (Badan Layanan Umum), jadi tidak terlepas dari dana juga karena universitas sudah harus mandiri,” sebutnya. (dan/erp/els)



Kolom Komentar

Share this article