Berita Kampus

Menanti Kabar Terbaru KKN 42

SAMA: Pelaksanaan KKN 42 selama satu bulan setengah, tidak ada beda antara Reguler dan Bina Mitra seperti yang dijelaskan Sjaifudin. (foto: jdj)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – “Kita rapat koordinasi (rakor) baru setelah itu bisa menentukan kelompok dan pembagian desa atau kelurahannya,” kata Sjaifudin, Helpdesk KKN Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unmul, saat ditanya kapan pengumuman anggota kelompok reguler yang dinantikan mahasiswa angkatan 2013. Ya, dikabarkan pembagian kelompok akan dilakukan awal Mei. Namun, hingga kini belum ada informasi tersebut.

Rakor dilaksanakan Senin, 9 Mei mendatang di Paser. Perihal pengumuman kelompok dan lokasi akan dilakukan pertengahan bulan Mei, setelah rakor tersebut. “Kita harus sesuaikan dulu, bagaimana kesepakatannya. Karena jatah dan nama lokasi ditentukan saat rakor bersama pemerintah daerah (pemda), ” ungkapnya Kamis, (4/5/2016).

Beberapa hal yang disampaikan Sjaifudin seperti Dosen Pembimbing Lapangan, LP2M akan meminta fakultas menyetor nama dosen sesuai besaran mahasiswa tiap fakultas. Terkait sistem penentuan anggota kelompok, dilakukan secara acak melalui sistem online. Juga, ada buku panduan, berjumlah 73 halaman yang saat ini masih dalam pengerjaan menuju cetak.

Selain itu, perihal jadwal KKN Reguler dan Bina Mitra adalah sama. “Satu bulan setengah dari 15 Juli sampai 30 Agustus nanti. Disamakan biar enggak bingung pas pelaksanaannya,” terang dia.

Terkait pelaksanaan KKN dari Fakultas dan LP2M memiliki program tersendiri. Idealnya, pelaksanaan KKN memang seharusnya satu pintu, jika berbenturan jadwal dan lokasi akan memperburuk citra dari lembaga, hasilnya KKN bisa saja tidak diminati oleh pemda. “Dampaknya juga ke Unmul. Seperti Kutai Kartanegara, Tarakan dan Malinau menarik diri untuk mendukung KKN yang dikelola LP2M,” jawabnya.

Apalagi, dana untuk KKN bergantung pada pemda. “Makanya pelaksanaannya di Unmul hanya bisa sekali, kalau di universitas lain maksimalnya itu ada 3 kali program KKN,” pungkas dia.

Dijelaskan Sjaifudin, setiap kelompok reguler sudah pasti mendapat posko yang disediakan kabupaten. Mengenai akomodasi menuju tempat KKN, hal itu juga yang akan menjadi hasil rakor. Daerah mana saja yang mendapat akomodasi pun biaya pribadi. (jdj/mir/e3)



Kolom Komentar

Share this article