Berita Kampus

Masuk Etnomusikologi, Dian: Saya Dengar dari Soimah di Dangdut Academy

Ilustrasi ( Sumber: fib.uns.ac.id)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Namanya Dian Pratama. Ia adalah salah satu mahasiswa yang diterima di program studi Etnomusikologi FIB Unmul melalui jalur SBMPTN 2018. Kendati mengaku belum lama mengenal prodi ini, pemuda yang akrab disapa Dian itu mantap memilih Etnomusikologi sebagai disiplin ilmu yang bakal ia jalani.

Ia mengaku baru tahu ada prodi Etnomusikologi saat menonton ajang pencarian bakat penyanyi dangdut di salah satu stasiun televisi swasta. "Saya kan sering nonton Dangdut Academy, nah di situ Ma'e Soimah pernah nyebutin jurusan Etnomusikologi," ungkapnya.

Dari acara dangdut tersebut, ia penasaran lalu mencari informasi lebih lanjut tentang Etnomusikologi. Meski awalnya bingung, keyakinannya bertambah manakala majalah dinding sekolahnya memuat selebaran sosialisasi prodi Etnomusikologi FIB Unmul. Prodi Etnomusikologi ini sudah mulai menerima mahasiswa angkatan pertamanya pada tahun 2014.

Dian yang memang sudah menyukai musik, ingin merambah kemampuannya di seni musik etnik. Sebab menurutnya, ia hanya memiliki modal vokal yang baik. Satu lagi alasan bagi Dian memilih Etnomusikologi.

"Saya sudah lama menyukai musik tapi hanya vokal, maka dari itu saya masuk jurusan Etnomusikologi agar saya bisa bermain musik dan meninggikan musikalitas di dalam diri saya," ujarnya.

Rupanya, ada tujuan mulia yang ingin dicapai Dian selepas lulus nanti, yaitu menjadi guru seni di Desa Muara Pantuan, Kecamatan Anggana, Kutai Barat, desa asalnya. Ia prihatin karena tidak ada satupun guru seni di desanya. Ia merasa ikut bertanggung jawab untuk melestarikan tradisi desanya.

"Harapan saya, semoga jurusan Etnomusikologi lebih dikenal orang banyak. Agar tahu jurusan Etnomusikologi itu tidak hanya belajar musik saja, tapi banyak selain itu," pungkasnya.

Dilansir dari laman unmul.ac.id, ada tiga materi ujian yang harus dilewati calon maba Etnomusikologi yakni, tes musikalitas, praktik instrumen, dan pengetahuan dalam bentuk wawancara. Semuanya dilakukan di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) pada Rabu, (18/7). Tercatat ada 10 peserta yang mengikuti tes tersebut.

Khusus untuk wawancara seputar pengetahuan musik dan ilmu kesenian, dilakukan langsung oleh Ketua Prodi Etnomusikologi Asril Gunawan. Kemudian, dilanjutkan dengan tes kemampuan pengenalan nada hingga uji kompetensi memainkan alat musik tradisional dan modern.

Dekan FIB Mursalim berharap, prodi Etnomusikologi kelak mampu mencetak lulusan seni dan musik baik di bidang pendidikan, maupun praktisi yang mampu mangambil peran dalam pengembangan musik etnis khas Kaltim, melalui kajian-kajian ilmiah yang berkesinambungan.

“Tunjukkan kemampuan dan bakat ananda sekalian dalam ujian ini. Semoga akan muncul ilmuwan musik etnis yang mewakili Kaltim dan menyumbangkan prestasi bagi kekayaan khasanah Etnomusikologi nusantara," katanya. (wil/aml/wal)



Kolom Komentar

Share this article