Berita Kampus

Mahasiswa Menang Lomba, Jamal: Tidak Tahu Prosesnya

Nur Jamal, Kaprodi Penjaskesrek.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Syalma Namira

SKETSA - Pelaksanaan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) ke-XVI di Jakarta September lalu, membawa angin segar bagi Unmul. Prestasi gemilang diraih kontingen Kaltim dengan perolehan medali, yakni 3 emas, 4 perak, dan 5 perunggu. 

Dua atlet yang menyumbang emas dari cabang olahraga (Cabor) tarung drajat adalah Jefri Andrianus dan Nikolaus Toni Sega Sera merupakan mahasiswa Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek). Serta Cabor kempo yang turut menyumbang emas atas nama Ado Tia Saputra dari Fakultas Hukum.

Mengetahui kabar peserta didiknya berhasil membawa nama Unmul bangga, Nur Jamal, Kaprodi Penjaskesrek mengaku bangga. Hal ini membuktikan kualitas mahasiswa Unmul pada kancah nasional, meski dalam proses pemilihan delegasi kontingen ia tak mengetahui prosesnya secara pasti.

"Turut bangga serta apresiasi besar terhadap mahasiswa kami, namun, saya kurang tahu betul bagaimana prosedur pemilihan atlet, tahu-tahu langsung mendapat surat dispensasi mahasiswa bersangkutan," ungkapnya.

Melihat hal tersebut, Jamal berharap upaya transparansi administratif kepada rektorat serta melibatkan program studi dalam kepengurusan Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bopami) mengingat ranah olahraga dan atlet merupakan bidang yang dinaungi oleh program studi.

"Kami berharap, bisa melakukan audiens kepada atasan kami (Wakil Rektor III) mengenai keterlibatan kami, semoga bisa terealisasikan karena melihat potensi mahasiswa ini, perlu penguatan kepengurusan yang kuat secara administratif dan teknis," terang Jamal. 

Jamal menambahkan perjuangan mahasiswa perlu mendapat dukungan yang jelas dan bertanggungjawab guna prestasi yang menjulang. 

"Sempat dapat kabar dari mahasiswa yang berangkat POMNas, yang seharusnya mereka tinggal memikirkan strategi memenangkan pertandingan harus terpikirkan akomodasi selama berada di tuan rumah, hal ini cukup memprihatinkan," tambah Jamal. 

Guna mengetahui kejelasan lebih lanjut mengenai fasilitas yang diterima atlet selama berlaga. Sketsa melakukan upaya konfirmasi kepada salah satu mahasiswa atlet kempo yang ikut serta bertandang pada POMNas, Syahrida Febi Ananda.

"Kurang lebih seminggu selama di Jakarta, akomodasi tetap Unmul menanggung, hanya saja untuk pengelolaan anggarannya, kami yang harus mutar otak sendiri. Pada POMNas sebelumnya kami terima bersih saja, tinggal siap bertanding, kemarin pikiran harus kebagi dua,” ucap Febi. 

Febi berharap, universitas mampu mendukung dan mengelola keperluan atlet dengan lebih baik ke depannya guna memaksimalkan produktivitas atlet. (syl/rst/ubg/ann) 



Kolom Komentar

Share this article