Berita Kampus

KSR Luntang-Lantung Mencari Markas Baru

Markas KSR yang akan dialihfungsikan menjadi laboratorium, berimbas pada pindahnya posko KSR. (Foto: dok. KSR)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Bangunan yang semula digunakan sebagai markas Korps Sukarela (KSR) pada penghujung tahun ini akan dialihfungsikan sebagai laboratorium. Hal ini berimbas pada berpindahnya posko siaga bencana KSR.

Surat mengenai hal itu sudah masuk lima hari lalu. Bahwa tertanggal 25 Desember nanti bangunan harus sudah dikosongkan. Alifah Anas Shofiyah, Komandan KSR saat ditemui Sketsa Rabu (13/12) menceritakan awal mula penggunaan bangunan yang kini ia dan anggota KSR tempati. 

“Tempat ini dikenal sebagai KOPMA (Koperasi Mahasiswa), sempat jadi tempat UKM terus karena ada SC (Student Center) semua pindah ke sana, namun kami tetap di sini, berhubung enggak digunakan jadi kami fungsikansebagai markas KSR. Dulu gedung ini warnanya putih pucat ada bekas banjirnya jadi kami ngecat ulang tiap tahun,” jelas Alifah.

Saat ditanya mengapa pihak KSR tidak menggunakan ruang SC yang telah diberikan, Alifah mengatakan ruangan di SC tak muat untuk peralatan KSR. Hanya bisa digunakan sebagai tempat penyimpan plakat, berkas, dan tempat rapat KSR.

“Kami butuh posko siaga bencana juga, kan kalau ada mahasiswa Unmul yang kecelakaan pasti dibawa ke sini misalnya ada yang terluka terus kakinya lecet-lecet alangkah susahnya jika kalau ada mahasiswa yang luka terus dinaikkan ke lantai 3,” imbuhnya.

Dari pihak rektorat sudah sempat mengusulkan agar KSR memakai gedung bekas rumah wakil rektor II yang terbakar. “Awalnya Pak Encik (WR III) mengatakan untuk mencari gedung yang tidak terpakai karena pembangunan lab masih lama, kebetulan saat beliau sakit jadi kami mengahadap ke rektor,” ungkapnya.

Ada beberapa gedung yang diusulkan KSR, namun ternyata masih dipakai. Oleh Rektor mereka diusulkan memakai gedung WR 2. Sebelum itu disetujui, KSR perlu mengirim surat resmi ke Sugiarta selaku kepala bagian HTL dan perlengkapan. 

Kondisi gedung yang diusulkan Rektor cukup memprihatinkan mengingat keadaan bangunan tersebut tidak beratap dan hanya sebagian yang bertembok.

“Kami enggak masalah kalau disuruh merawat tapi minta bantuan kerja sama untuk bantuan renovasi,” pungkasnya. (adn/wal)



Kolom Komentar

Share this article