Kritik BEM, DPM Desak Advokasi All Out Attack
Menanggapi advokasi BEM, Ketua Komisi A DPM KM Unmul Dwi Luthfi mengaku belum ingin menyoal kerja tersebut. (Sumber foto: Dok. Pribadi)
- 12 Jul 2017
- Komentar
- 2348 Kali
SKETSA - Imbauan BEM KM Unmul agar mahasiswa 2013 menunda bayar UKT bak angin surga. Seolah ada peluang manis UKT bisa berkurang. Sayangnya, batas waktu pembayaran UKT kian mepet. Sementara gerakan advokasi itu masih sunyi senyap.
Menanggapi advokasi BEM, Ketua Komisi A DPM KM Unmul Dwi Luthfi mengaku belum ingin menyoal kerja tersebut. Namun, Lutfi menganjurkan agar advokasi yang dilakukan bisa lebih profesional dan bertanggungjawab. Bukan sekadar imbauan pesan berantai.
“Lebih valid jika dibarengi dengan bukti surat yang langsung ditandatangani Presiden BEM KM Unmul,” sarannya.
Dikatakannya, sejak awal advokasi UKT angkatan 2013 ditangani satu pintu oleh BEM KM Unmul. Namun, menurutnya selama ini masih kurang sigap. Sementara deadline pembayaran UKT berakhir pada 28 Juli mendatang.
“Saya minta advokasi dipercepat karena berpacu dengan waktu. Harus all out attack,” tegas mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) itu.
Demi mempercepat advokasi, pihaknya bakal segera menggelar pertemuan bersama menteri dan kepala biro di BEM KM Unmul. Itu dilakukan untuk menyelaraskan langkah strategis terkait isu-isu krusial, salah satunya polemik UKT 2013.
“Mestinya memang harus ada pertemuan. Jangan hanya lewat grup Whatsapp saja,” desaknya.
Hal tersebut penting, lanjutnya, karena polemik UKT merupakan masalah yang sangat krusial. Perlu pembahasan mendalam dan itu tidak bisa selesai hanya melalui diskusi melalui forum online.
“Sampai saat ini saya belum dapat info konsolidasi dari BEM. Tapi dalam waktu dekat DPM ada rencana gelar pertemuan. Secepatnya,” pungkasnya. (adl/im)