Berita Kampus

KKN PUPR Sarana Edukasi Masyarakat

Enny Fathurachmi, Koordinator Dosen Pembina Lapangan (DPL) KKN PUPR. (Sumber foto: Fadiah Adlina)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Melalui website resminya, Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) Unmul mengumumkan beberapa kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang termasuk KKN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). KKN ini merupakan bentuk kerja sama dengan Kementerian PUPR dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat mewujudkan pemukiman yang layak huni dan berkelanjutan melalui program pemberdayaan masyarakat. Tercatat, ada 315 mahasiswa yang menjadi peserta KKN PUPR.  

Usai satu bulan pembekalan untuk peserta KKN regular, pada Kamis (7/6) lalu  LP2M kembali mengumpulkan para perserta KKN. Bertempat di Gedung Rektorat lantai empat, pertemuan ini merupakan bimbingan teknis KKN Tematik Infrastruktur Pemukiman, Program Pendampingan Saniatasi Masyarakat dan TPS 3R. Diberikan kepada beberapa kelompok yang berlokasi di daerah binaan Kementerian PUPR.

“Lokasi yang kalian pilih (KKN PUPR) bertepatan dengan lokasi asetnya Kementerian PUPR. Bedanya dengan tahun sebelumnya, tahun ini hanya mengangkat dua isu besar (sanitasi masyarakat dan TPS 3R),” terang Enny Fathurachmi, Koordinator Dosen Pembina Lapangan (DPL) KKN, saat ditemui Sketsa (8/9) kemarin di ruangannya.

Bimbingan teknis yang berlangsung dari pagi hingga sore hari ini berisi materi serta sharing dengan alumni peserta KKN PUPR tahun sebelumnya. Ini menjadi bekal pengetahuan para peserta dalam melaksanakan program nantinya.

Dihadiri perwakilan Kementerian PUPR, Raera Kusuma, mengenalkan program PUPR khususnya satuan kerja di Kalimantan Timur. Dalam penyampaiannya ia menyatakan bahwa PUPR hanya sebatas memfasilitasi, selebihnya memberdayakan masyarakat dalam pengelolaannya.

“Sama seperti KKN. Sebenarnya mahasiswa bukan membuat, tetapi mengajarkan,” ujarnya.

Pukul 14.00 Wita, acara kembali dilanjutkan setelah waktu istirahat dengan penyampaian materi. Dalam sesi ini, terdapat tiga pembicara, yakni Rahmat Ramadhan, Iwan serta Andre yang merupakan delegasi dari Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Pemukiman dan Sanitasi Provinsi Kaltim. Dalam materi ini, dipaparkan bahwa sanitasi lingkungan masih memprihatinkan dan menjadi urgensi. Salah satunya fenomena buang air besar sembarangan yang masih banyak terjadi.

Menanggapi ini, Enny yang merupakan Ketua Prodi dari program studi Hubungan Internasional FISIP berharap dengan KKN PUPR dapat memberikan dampak perubahan.

“Ini akan mencemari. Dunia ini harus di maintain, kita punya tanggung jawab untuk masa depan,” pungkasnya.

Waktu pelaksanaan KKN Tematik PUPR ini juga berbeda dari tahun sebelumnya yang dilaksanakan selama dua bulan penuh. Di tahun ketiga pelaksanaannya ini, pelaksanaan KKN PUPR di lokasi berlangsung hanya sekitar 48 hari, sedangkan 12 hari sisa dari pelaksanaan KKN terhitung sejak pembekalan tersebut digelar. (adl/els)



Kolom Komentar

Share this article