Berita Kampus

KKN-PLP FKIP 2021, Siap Atasi Masalah Pendidikan di Desa

Pelaksanaan KKN-PLP FKIP tahun ini

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Istimewa

SKETSA – Demi melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) tahun 2021, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmul siap menggelar kegiatan pengabdian ini dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 142/UN17.5/PP/2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan KKN.

Surat ini, berisi penyampaian bahwa KKN mahasiswa FKIP tahun ini akan dilaksanakan oleh pihak fakultas secara mandiri dan terpisah dari KKN yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LP2M).

Terdapat pula teknis pelaksanaan KKN-PLP yang dilakukan pada awal Juli. Selain itu, bagi mahasiswa yang telah mengikuti program Kampus Mengajar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tak perlu lagi mengikuti kegiatan KKN-PLP lantaran telah diakui sebagai pengganti KKN.

Dihubungi Sketsa pada Jumat (23/4), Zulkarnaen selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FKIP Unmul memaparkan, meski pelaksanaannya terpisah dari LP2M kegiatan ini tetap berkoordinasi dengan mereka.

“Iya, jadi (kegiatan) ini langsung dikelola oleh fakultas. Tetap koordinasi dengan LP2M, tapi yang menyelenggarakan tetap FKIP sendiri,” paparnya.

Ia juga menjelaskan, kegiatan ini sudah memasuki tahun keempat pelaksanaan dan terpisah dari KKN Reguler. Alasannya karena hanya dikhususkan di bidang pendidikan dan fokus kepada mahasiswa FKIP.

Terkait proses pelaksanaan, Zulkarnaen membeberkan bahwa kini tengah memasuki proses pendaftaran mahasiswa. Setelah itu, pihaknya akan mempersiapkan beberapa pembekalan teoretik untuk memperluas wawasan mahasiswa terkait kegiatan ini.

“Sekarang ini sudah proses pendaftaran mahasiswa. Habis itu, ini lagi menyiapkan materi pembekalan untuk mahasiswa,” tuturnya.

Ketika ditanya terkait metode pelaksanaan secara daring atau tidak, ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak dapat dipastikan. Ini akan ditentukan saat mahasiswa telah berada di sekolah tempat mereka melakukan KKN. Semua kebijakan menyangkut daring atau luringnya proses pembelajaran tergantung kesiapan di lapangan atau di sekolah.

Ia juga juga menegaskan bahwa ada kemungkinan besar beberapa tempat dapat melakukan luring. “Kalau melihat sekarang ini, kemungkinan besar nanti di lapangan itu akan luring,” ujar Zulkarnaen.

Ia mengatakan, tujuan dari kegiatan ini tentunya agar mahasiswa lebih tanggap dengan permasalahan pendidikan di desa tempat mereka melaksanakan KKN. Selain itu, dapat memberikan alternatif dan melaksanakan solusi untuk menyelesaikan masalah. Mahasiswa juga dituntut untuk lebih masif dalam berkolaborasi dan berkomunikasi, agar bisa membangun desa bersama warganya.

Zulkarnaen berharap, mahasiswa dapat mengalami secara utuh proses yang dirasakan guru saat berada di lapangan dan apa yang dirasakan murid di lapangan. Juga merasakan dan melihat secara langsung, permasalahan apa yang terjadi di lapangan khususnya di sekolah.

Fatur Rahman Subianto, mahasiswa Pendidikan Biologi 2018 ini turut menyampaikan pendapatnya. Menurutnya KKN-PLP dirasa lebih efektif untuk mahasiswa FKIP dibanding dengan KKN Reguler.

“Karena lebih terkerucutkan dan jelas seperti apa arah KKN-PLP tersebut,” paparnya, Jumat (23/4).

“Selain mendapat pengabdian dalam pendidikan, kita juga dapat (melakukan) pengabdian kepada masyarakat di mana kita bertempat nanti,” sambung Fatur.

Ia menyisipkan harapan, pelaksanaan KKN-PLP ini nantinya dapat dipersiapkan secara matang oleh pihak fakultas maupun dari mahasiswanya sendiri yang menjalankan. 

“Semoga panduan, teknis pelaksanaan, administrasi, pelayanan serta lainnya sudah ada jelas dan detail. Sehingga mempermudah kita dalam mengikuti dan menjalani KKN-PLP,” pungkasnya. (fzn/rea/sar/len)



Kolom Komentar

Share this article