Berita Kampus

KKN 43 Usai, Mahasiswa Kembali ke Kampus

Agenda Serah Terima Kembali Mahasiswa KKN 43 dari Provinsi ke Universitas Mulawarman dihelat di Ruang Serbaguna Rektorat lantai 4 pukul 09.00 Wita, Rabu (18/10) kemarin. (Foto: Amel)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Mahasiswa KKN 43 kembali dikumpulkan, kali ini agendanya untuk Serah Terima Kembali Mahasiswa KKN 43 dari Provinsi ke Universitas Mulawarman. Agenda tersebut dihelat di Ruang Serbaguna Rektorat lantai 4 pukul 09.00 Wita, Rabu (18/10) kemarin.

Esti Handayani, Ketua Pusat Penguatan Kelembagaan dan Pengabdian pada Masyarakat LP2M dalam sambutannya memapar kembali jenis-jenis KKN, produk unggul dari hasil program kerja selama KKN khususnya bidang penguatan kelembagaan masyarakat hingga pariwisata. Ia pun mengucap terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung jalannya niat pengabdian masyarakat sivitas Unmul tahun ini, khususnya mahasiswa.

"Terima kasih sudah menjaga nama baik almamater. Kalian sudah bekerja keras," ucapnya.

Acara hari itu rupanya tak hanya seremoni semata. Ada Pristiangga Dwi selaku perwakilan mahasiswa KKN jenis Desa Sejahtera Mandiri (DSM) yang diberikan kesempatan mempresentasikan program kerjanya. Untuk diketahui, terdapat tiga wilayah KKN DSM yakni desa Manunggal Jaya, (Kutai Kartanegara), Babulu Laut (Penajam Paser Utara), dan Sungai Tuak (Tanah Grogot, Paser).

Dipaparkan Pristiangga, KKN DSM adalah jenis KKN yang bermitra dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI). Tujuannya ialah untuk membuat desa mampu berdikari di segala aspek dengan prinsip kerja berkelanjutan.

"Info untuk teman-teman, pertengahan November nanti Ibu Khofifah Indar Parawansa Menteri Sosial RI akan ke Desa Manunggal Jaya, Babulu Laut, dan Sungai Tuak untuk mewisuda 3 desa tersebut sebagai desa berpredikat sejahtera mandiri. Ini pencapaian luar biasa," ujarnya.

Beragam proker Pristiangga dan kawan-kawan ditampilkan melalui beberapa kilas foto dalam video dokumenter. Adapun beberapa metode yang digunakan adalah pengamatan okuler, mengolah data BPS, social mapping, dan wawancara.

Sementra itu, Encik Akhmad Syaifudin yang kebagian sambutan usai presentasi Pristiangga mengungkapkan rasa bangganya kepada seluruh mahasiswa KKN 43. Kendati begitu, Encik menginginkan mekanisme KKN Penyetaraan yang lebih jelas untuk bisa diterapkan tahun depan.

Saat ini, ia bersama Wakil Rektor I, Sardjono Agung tengah jalan agar mahasiswa bisa cepat lulus melalui KKN Penyetaraan. Melirik Universitas Negeri Semarang yang jika menjadi penyaji ajang PKMP maka mahasiswa bersangkutan dianggap telah menyelesaikan skripsi.

Di akhir sambutannya, Encik berpesan agar mahasiswa tidak terlena dengan masa-masa tidak ada mata kuliah.

"Anda harus ingat masih ada tugas akhir setelah KKN. Semoga lambaian tangan adik-adik di desa yang kalian tinggalkan itu menjadi penyemangat untuk lulus. Bukan tidak mungkin ada di sini yang nantinya mengabdi di desa KKN-nya sendiri. Entah jadi aparat, atau mungkin menemukan tambatan hati," ucapnya diikuti tawa hadirin.

Sambutan belum benar-benar berakhir manakala Jauhar Effendi yang kala itu hadir mewakili absennya Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, mengimbau kepada tiap kelompok mahasiswa tahun depan untuk berupaya menemukan satu masalah khas di daerah KKN-nya untuk dipetakan dan diselesaikan. Itu disampaikannya usai rampung membacakan sambutan normatif Gubernur Kaltim.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa itu berharap KKN akan terus ada dan mengalami perbaikan.

Acara ditutup dengan penandatanganan berita acara, serah terima buku KKN secara simbolis, dan foto bersama. "Masa KKN memang telah usai, namun pengabdian yang sesungguhnya tidak benar-benar berakhir," pungkas Jauhar. (aml/wal)



Kolom Komentar

Share this article