Berita Kampus

KKN 43 Berbayar, Susilo: Kami Tidak Langgar Aturan

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Susilo menyebut akan ada beberapa perubahan dalam KKN tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. (Foto: Rizky Rachmadiani)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Seperti diketahui, salah satu wujud realisasi Tridarma Perguruan Tinggi (PT) adalah pengabdian masyarakat. Amanat itu dilakukan salah satunya dengan jalan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tahun ini Unmul akan melepas mahasiswa KKN untuk yang ke-43 kalinya.

Saat ditemui Sketsa Kamis (9/2) lalu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Susilo menyebut akan ada beberapa perubahan dalam KKN tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pertama, KKN 43 sepenuhnya akan diurusi LP2M. Artinya, tidak ada lagi campur tangan dan keterlibatan fakultas kecuali Farmasi, Kesehatan Masyarakat, dan Kedokteran. Kemudian, perubahan yang cukup mengejutkan ialah tidak adanya lagi pendanaan dari Pemda untuk KKN. Ini merupakan aturan baru, di mana mahasiswa KKN diwajibkan membayar Rp 350 ribu. Susilo menyebut ini sah dan tidak melanggar aturan.

“Pemda hanya mengurus tempat saja. Untuk transportasi dan kebutuhan yang sebelumnya ditanggung, tahun ini mahasiswa menggunakan biaya sendiri. Tidak ada lagi KKN gratis. Karena memang harus bayar dan kami tidak melanggar aturan. KKN itu di luar UKT,” terangnya.

Kendati demikian, Susilo menyatakan pihak LP2M akan berlaku transparan terkait peruntukan dana yang dibayarkan mahasiswa tersebut. LP2M bakal menggandeng BEM KM Unmul sebagai penyambung lidah antara LP2M dengan mahasiswa umum.

Adapun, pembagian jenis-jenis KKN tahun ini tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Ada dua jenis KKN, yakni kompetisi profesi dan biasa. KKN kompetisi profesi diperuntukkan kepada mereka yang ingin melaksanakan KKN di instansi tertentu. Sedangkan, KKN biasa yakni KKN yang dilaksanakan di desa atau wilayah terpencil.

Selain itu, LP2M kini juga tengah mendiskusikan kebijakan baru yakni bebas KKN untuk mahasiswa berprestasi tingkat nasional. Untuk SK Rektor perihal kebijakan itu, dikatakan Susilo sudah dikantonginya.

Perihal skema pendaftaran, tahun ini masih tetap sama yakni sistem online. Sedangkan pendaftaran akan dibuka pada Maret mendatang dengan kuota 4000-an mahasiswa. Tetapi waktu tersebut masih belum pasti sebab hingga berita ini diturunkan pihak LP2M masih menunggu SK Rektor terkait kebijakan KKN berbayar yang hingga kini belum terbit. (rrd/aml)



Kolom Komentar

Share this article