Berita Kampus

Kinerja Kurang dan Proker Molor, BEM FKIP Unmul Terima SP 1 dari Pihak DPM

DPM FKIP layangkan SP 1, buntut kurangnya kinerja BEM

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Instagram @dpmfkipunmul

SKETSA - BEM FKIP Unmul beberapa waktu lalu mendapatkan surat peringatan (SP) 1 dengan nomor 001/SP/DPM-FKIP-Unmul/V/2024. Dalam unggahan laman Instagramnya pada (11/5) lalu, DPM FKIP menyatakan surat tersebut dilayangkan dengan alasan kinerja dari BEM FKIP yang belum sesuai dengan fungsi dan tugas semestinya.

Program kerja (Proker) BEM juga disebut hampir semuanya tidak terlaksana dan tidak sesuai dengan perencanaan pada Rapat Kerja BEM FKIP 2024. Dalam surat tersebut, Gubernur BEM FKIP serta kepala dari Dinas Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa (Advokesma) dianggap jarang hadir dalam beberapa agenda bersama lembaga FKIP Unmul.

Ketua DPM FKIP, Muhammad Rijal Ardiansyah membeberkan banyak keluhan yang datang dari mahasiswa, khususnya lembaga-lembaga yang ada di FKIP dan disampaikan oleh ketua himpunan jurusan. 

“Ke mana BEM FKIP-nya? Kenapa enggak ada prokernya jalan? Panitia pendidik belum dibuat ya? Seperti itu. Jadi terkesan lambat banget kerjanya,” sebutnya saat diwawancarai langsung di Kampus Banggeris (16/5) lalu.

Menurut paparan Rijal, beberapa program kerja dari Biro maupun Dinas BEM FKIP banyak yang molor dari penjadwalan. Di mana yang seharusnya sudah terlaksana pada bulan April, namun hingga bulan Mei masih belum juga terealisasi.

Gubernur BEM FKIP, Tapdal pada beberapa kesempatan baik agenda aksi sosial maupun kegiatan penting lainnya seperti konsolidasi sering terlihat absen. 

“Ketika di RDP (Rapat Dengar Pendapat) kami (DPM) tanya ke BEM, di mana Tapdal, tetapi mereka bilang sudah di-chat tapi tidak dibalas. Mereka juga resah karena Tapdal menghilang, enggak ada koordinasi, arahan, komunikasi,” tandas mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling tersebut.

Di sisi lain, Tapdal selaku Gubernur BEM mengakui alasan pihaknya mendapat SP 1 akibat dari kinerja mereka yang belum berjalan dengan semestinya. Ia mengakui bahwa pihaknya belakangan ini sibuk sehingga belum bisa menjalankan beberapa proker dan tupoksinya. 

Saat ditanya mengenai tindak lanjut setelah mendapatkan surat peringatan tersebut, Tapdal merasa bahwa pihaknya sudah menjawab keresahan tersebut lewat agenda-agenda yang telah terlaksana.

“Sayang sekali kami (BEM) merasa cukup kecewa dengan kurang dihargainya hasil usaha kami, kami cukup sadar ada beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya engagement dari audiens namun hal tersebut telah kami coba atasi dengan melakukan yg kami bisa,” bebernya ketika dihubungi lewat pesan WhatsApp Rabu (26/5) lalu.

Adapun kebijakan berikutnya yang akan diambil oleh pihak DPM FKIP ialah merundingkan tindak lanjut dari SP 1 tersebut sebelum melayangkan surat peringatan yang kedua kalinya kepada pihak BEM FKIP.

“Langkah selanjutnya adalah kami akan mempertimbangkan lagi dan mendiskusikan terkait ketidaklanjutan SP1, kemudian kami akan membuat SP2,” pungkas Rijal. (man/yra/lza/tha/mar)



Kolom Komentar

Share this article