Berita Kampus

Ketua LP2M Pastikan KKN 44 Tak Ada Kendala Perihal Anggaran

Ketua LP2M, Prof. Susilo memastikan program KKN tahun 2018 tidak lagi terkendala dengan masalah anggaran. (Sumber foto: Humas Unmul)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Ditariknya bantuan oleh beberapa pemda ke Unmul dalam bentuk bantuan anggaran untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2017 lalu membuat pihak rektorat dan Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan kepada Masyarakat (LP2M) sempat kelimpungan. Namun, LP2M pastikan masalah dana tidak akan berpengaruh besar bagi pelaksanaan KKN ke-44 tahun ini.

Ditemui Sketsa di ruangannya pada Rabu (14/3) lalu, Ketua LP2M, Prof. Susilo memastikan program KKN tahun 2018 tidak lagi terkendala dengan masalah anggaran.

“Masalah pendanaan, kita (LP2M) tidak ada masalah sudah,” jelasnya.

Sebelumnya, tahun 2017 lalu, hampir berlakunya kebijakan penarikan biaya senilai Rp350 ribu per mahasiswa yang melaksanakan KKN ke-43 sempat menuai protes dari banyak pihak. Paling getol menyuarakan aspirasi penolakan kebijakan itu adalah BEM KM Unmul.

Hingga pada akhirnya, kebijakan penarikan biaya yang dibuat oleh Rektor Masjaya justru ditarik sendiri olehnya dengan didasari oleh banyak pertimbangan.

Nampaknya tahun ini pemda kembali tidak memberikan bantuan ke Unmul. Potensi penarikan nominal senilai Rp350 ribu ke setiap mahasiswa kemungkinan akan terjadi lagi di tahun ini.

Namun saat Sketsa kembali menyinggung perihal penarikan biaya tersebut bagi mahasiswa yang melaksanakan KKN 44, Prof. Susilo berujar hal tersebut tak akan terjadi.

Akademisi asal FKIP yang berstatus guru besar ini memastikan bahwa penarikan bantuan anggaran dari pemda tak akan berpengaruh secara signifikan lagi di tahun ini.

“Sudah tidak ada masalah,” tegasnya.

Ia menyebut, kelak mahasiswa yang mendapat lokasi KKN yang cenderung jauh dari Samarinda, maka biaya keberangkatan akan menjadi beban bagi mahasiswa dan kelompok KKN yang bersangkutan.

“Jadi kalau mahasiswa yang mau KKN-nya jauh, tetap mengeluarkan anggaran lebih. Persis seperti tahun kemarin.”

Perihal kuota KKN tahun ini, meski tidak disebutkan secara eksplisit, namun Prof. Susilo menjamin bahwa tak akan ada mahasiswa yang gagal melaksanakan KKN karena kehabisan kuota di setiap jenis yang telah ditawarkan LP2M.

“Semua mahasiswa KKN yang lewat sini (LP2M) akan ditampung, tidak ada yang ditolak. Jadi tidak ada mahasiswa yang ke sini, kemudian kuota KKN-nya kurang, itu tidak ada. Selagi mereka daftar loh ya. 6 ribu pun saya tampung di LP2M. Berapa ribu pun akan kami tampung,” paparnya. (dan/snh/adl/fqh/dor/els)



Kolom Komentar

Share this article