Berita Kampus

Kesempatan Menuntut Ilmu Hingga ke Mancanegara, Empat Mahasiswa Unmul Lolos Program IISMA 2024

Empat mahasiswa Unmul berhasil lolos IISMA 2024

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Humas Unmul

SKETSA - Program jebolan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) tahun ini meloloskan empat mahasiswa Unmul untuk berkesempatan belajar di mancanegara.

Empat mahasiswa tersebut ialah Marcello Ahimsa Hayamaputra dari prodi Ilmu Pemerintahan Fisip 2021, serta tiga mahasiswa lainnya dari prodi Sastra Inggris FIB angkatan 2021, yaitu Bella Simanjuntak, Ibnusyifa Setiawan, dan Ghilman Rhafi’uddin.

Dua dari mereka berhasil awak Sketsa ajak untuk berbincang mengenai pengalaman mereka mendaftar program flagship MBKM tersebut. 

Ghilman Rafi’uddin, mengaku motivasinya mendaftar IISMA berawal dari sekadar iseng melihat rekannya yang mendaftar, sebelum akhirnya benar-benar serius mengikuti program tersebut.

“Karena liat kisah perjalanan awardee-awardee IISMA yang lain,” ungkapnya melalui pesan Whatsapp pada Selasa (23/7) lalu.

Terlebih katanya, belum ada mahasiswa asal Kalimantan Utara (Kaltara) yang berhasil lolos untuk belajar di universitas luar negeri melalui IISMA, sehingga ia semakin termotivasi untuk membuka jalan bagi mahasiswa Kaltara terutama yang berasal dari perbatasan seperti Kabupaten Nunukan, tempat asalnya.

Berbeda dengan Ghilman yang berawal dari iseng, Marcello atau yang kerap disapa Marcel mengaku dirinya cukup serius mempersiapkan diri agar lolos IISMA. Marcel melakukan persiapan kurang lebih hampir dua tahun, bahkan ini merupakan tahun pendaftaran kedua baginya, setelah sebelumnya sempat tidak lolos.

“Pokoknya banyak lah yang disiapin dan memang kalau diitung-itung aku siapin buat IISMA itu hampir dua tahun baru berhasil dan melalui hampir 10 revisi essay major,” terangnya kepada Sketsa pada Selasa (23/7) lalu.

Belum berkesempatan lolos di pendaftaran pertama, Marcel justru mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Selama itu pula ia terus mempersiapkan berkas seperti Curriculum Vitae (CV) dan esai.

“Lolos juga di Students Catalyst Incubation Program yang banyak juga ngebantu untuk IISMA,” tambahnya.

Di sisi lain, Ghilman mengatakan, persiapan yang dilakukannya tidak memakan waktu lama, sebab ia memutuskan yakin mendaftar pada November 2023, dan mulai menulis esai saat tersisa 22 hari menjelang pendaftaran ditutup.

“Selama liburan aku pulang kampung dan gunakan waktu tersebut sebagai refleksi diri akan apa yang mau aku tuangkan di esai,” paparnya.

Selama persiapan, Ghilman berfokus pada ujian kecakapan bahasa Inggris atau English Proficiency Test (EPT) dengan mengambil Duolingo English Test (DET). Setelah hasil skor keluar, barulah Ghilman mulai menulis esainya.

“Aku nunggu skor hasil tes keluar dulu baru mulai nulis esai, biar fokusku enggak kebagi,” bebernya.

Ghilman juga mengikuti program mentoring secara daring dan luring yang disediakan oleh Unit Pelayanan Terpadu Layanan Internasional (UPT LI) Unmul pada Januari lalu. Selain itu, bantuan fakultas ia dapatkan dalam hal pembiayaan tes sebagai salah satu persiapan berkas.

“Biaya tes DET bagi kandidat yang berhasil menjadi awardee. Selain itu, beberapa dosen juga bersedia untuk kami lampirkan sebagai reference dalam CV,” ungkapnya.

Marcel juga turut mendapatkan hal yang sama. Selain bantuan finansial untuk tes, Marcel merasa sangat terbantu dengan kemudahan yang diberikan oleh Koordinator Program Studi (Kaprodi) dalam hal pendaftaran.

“Dari awal sampai sekarang tetap dikawal dan diberikan semua fasilitas yang diperlukan,” jelasnya.

Keduanya akan berangkat pada rentang waktu Agustus hingga September mendatang. Ghilman akan berangkat ke University of Pisa di negara Italia, sedang Marcel ke University of Malaya yang berada di Kuala Lumpur. (mlt/fiy/una/ali)



Kolom Komentar

Share this article