Berita Kampus

Kesaksian Ketua Panwas Saat Bentrok di Gedung MPK

"Hari ini tidak ada putusan apa-apa. Rektor bilang akan mengkaji dan nanti akan memberikan contoh untuk kami tentang bagaimana bagusnya Pemira ini dilaksanakan," terang Azhar Karim, Ketua Panwas saat ditemui usai pertemuan di ruang tamu rektor.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - "Hari ini tidak ada putusan apa-apa. Rektor bilang akan mengkaji dan nanti akan memberikan contoh untuk kami tentang bagaimana bagusnya Pemira ini dilaksanakan," terang Azhar Karim, Ketua Panwas saat ditemui usai pertemuan di ruang tamu rektor.

Azhar menyebut, pihaknya diberi waktu dua hari lagi untuk melengkapi administrasi berkas dan dokumen-dokumen untuk meninjau gugatan berdasarkan putusan nomor 19 tahun 2017. Pasca bentrok Senin sore, Panwas kembali menerima gugatan. Timses paslon 2 melayangkan gugatan terkait tuduhan anarkisme yang dilakukan timses paslon 1 dan keterlibatan oknum-oknum di luar mahasiswa Unmul dalam bentrok tersebut.

Buntut dari semua gugatan itu, jadwal pemungutan suara Pemira 2018 yang sesuai jadwal digelar hari ini, akan diundur dua hari ke depan.

Sebelumnya, timses paslon 1 melalui mulut Armin Beni Pasapan mencium gelagat gugatannya akan ditolak. Azhar mengatakan putusan terkait berkas Miftah, Cawapres yang bermasalah masih rahasia. Dan putusan tersebut akan diumumkan saat suasana kampus kembali kondusif.

https://sketsaunmul.co/berita-kampus/bentrok-timses-paslon-1-dengar-kabar-gugatannya-ditolak/baca

"Putusannya sudah ada, tapi kami sepakat untuk tidak diumumkan dulu melihat suasana kampus tidak kondusif. Kami belum memastikan kapan, tapi yang pasti harus di waktu yang tepat agar tidak terjadi lagi yang seperti kemarin," kata Azhar.

Kepada Sketsa, Azhar juga mengurai kronologi sesaat sebelum dirinya diamankan saat bentrok terjadi.

Adu mulut yang terjadi, dikatakan Azhar bermula saat timses paslon 1 meminta agenda digelar terbuka namun keinginan itu tak lantas diiyakan oleh Panwas. Berang dengan hal itu timses paslon 1 menerobos masuk. Itu menjadi adegan pembuka dari aksi pemukulan, tendangan, adu jotos, hingga lempar-lemparan kursi antar timses di Gedung MPK.

"Kami tidak bisa langsung menentukan, karena sepihak nanti. Dari timses paslon 1 nekan-nekan kami. Sebelum itu kami bilang ingin mediasi dulu dengan kedua belah pihak. Maunya gimana, kalau memang mau terbuka ya terbuka, tertutup ya tertutup. Tapi sebelum itu terjadi, sudah banyak provokasi dan lempar-lemparan kursi," terang Azhar.

Saat kericuhan terjadi dalam gedung MPK, Azhar mengaku langsung diamankan. "Saya diamankan, saya dibawa jauh dari lokasi kericuhan. Saya tidak tahu lagi kejadian setelahnya," katanya.

Senada dengan Azhar, Wisnu Rian Dani Ketua KPPR pun mengungkapkan belum ada putusan apa pun yang diperoleh dari hasil pertemuan tertutup.

"Belum, saat ini pihak rektorat masih meminta kelengkapan berkas dari KPPR, Panwas, dan dua timses paslon," jelasnya.

Pertemuan hari ini masih akan dilanjutkan dengan pertemuan selanjutnya dan menunggu konfirmasi dari pihak rektorat.

"Ini sudah clear, tapi nanti ada pertemuan mediasi lagi. Kita tunggu keputusan Panwas," tandasnya. (aml/wil/wal)



Kolom Komentar

Share this article