Berita Kampus

Imbauan Kantong Plastik untuk Daging Kurban

Sejumlah kepala daerah mengimbau masyarakat untuk menggunakan bahan daur ulang saat mengemas daging kurban.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: huffingtonpost.com

SKETSA – Dalam euforia menyambut momen Iduladha 1440 H kemarin, beredar imbauan terkait pembungkusan daging kurban. Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai untuk membungkus daging kurban. Ia menyarankan untuk beralih ke alternatif lainnya, yakni bahan-bahan yang dapat didaur ulang. Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga mengeluarkan edaran untuk kepala daerah agar berkampanye tidak menggunakan kantong plastik untuk pembagian daging kurban.

Menilai imbauan tersebut, dilansir dari laman bbc.com, pegiat lingkungan menganggap kampanye tolak kantong plastik untuk daging kurban tidak akan efektif untuk mengendalikan pemakaian kantong plastik selama tidak adanya regulasi pembatasan produksinya. Adanya seruan tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai ini merupakan bagian dari kampanye “Kendalikan Sampah Plastik”.

Selain dapat mencemari lingkungan, penggunaan kantong plastik juga dapat mengancam kesehatan. Melalui laman detik.com, peneliti Bioplastik Muhammad Ghozali dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian Kimia mengatakan, dalam pelentur plastik terdapat zat karsinogen yang merupakan pemicu kanker. Mulanya semua kantong plastik berwarna bening, namun setelah mengalami empat sampai lima recycle, kantong plastik tersebut menjadi warna hitam.


Melihat Respons

Masjid besar Istiqlal Jakarta Pusat tidak menggunakan kantong plastik saat pembagian daging kurban kemarin. Juru bicara Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam menyatakan memesan 5000 besek (wadah dari bambu) untuk membungkus hewan kurban, dan jika kurang mereka memesan plastik daur ulang yang dari singkong. Sudah lima tahun terakhir masjid tersebut menggunakan kantong plastik daur ulang.

Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan kantong plastik untuk daging kurban melalui surat edaran. Wakil Bupati Tanah Bumbu Ready Kambo telah menandatanganinya tertanggal 9 Agustus lalu. Sementara di daerah lain, masih banyak penggunaan plastik untuk pembagian daging kurban. Selain karena kantong plastik lebih mudah dijumpai, edukasi untuk membangun kesadaran masyarakat juga masih belum merata.

Salah satu  panitia kurban yang berada di daerah Handil Kabupaten Kutai Kartanegara Annisa Mutiara mengaku di tempatnya masih menggunakan kantong plastik.

“Masih pakai kresek bahkan dua lapis. Saya tahu dampaknya tapi ya ini alternatif termudah yang bisa didapatkan. Kendalanya juga lebih ke warga, karena ini kampung, warga sulit bahkan tidak mengetahui mengenai go green. Sulit untuk memberi penjelasan ke warga di sini untuk hal ini,” pungkasnya. (omi/ubg/adl)



Kolom Komentar

Share this article