Berita Kampus

Ikhtiar Fahutan Jaga Nama Besar

Rudianto Amirta, Dekan Fakultas Kehutanan Unmul. (Foto: Mayang I.R. Biru)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Bersamaan dengan berdirinya Unmul pada tahun 1962, Fakultas Kehutanan alias Fahutan telah ikut merimba. Fahutan dulu menjadi fakultas paling diminati di Unmul. Siar kepopulerannya tersebar di Tanah Borneo. Namun, beberapa tahun belakang tampaknya hal itu mengalami penurunan. Eksistensi Fahutan pun mulai dipertanyakan.

Rudianto Amirta, dekan Fahutan membenarkan bahwa fakultasnya sempat mengalami penurunan kuantitas mahasiswa. Hal tersebut berlangsung selama tiga tahun pada awal 2000-an.

“Sebelumnya, Fahutan hanya menerima sekitar 100-an mahasiswa tidak sampai 200,” katanya kepada Sketsa, Kamis (8/12).

Pada saat itu, jumlah mahasiswa hanya mencapai angka 70 hingga 80 dalam satu angkatan. Ia juga menceritakan bahwa Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek sempat mempertanyakan hal tersebut. Namun, ujar Rudianto, Fahutan kini telah pulih.

“Persepsi Fahutan menurun itu tidak benar. Mungkin karena pernah mengalami penurunan, jadi itu yang diingat sampai sekarang,” tukasnya.

Justru setelah menerima sekitar 200 mahasiswa selama tiga tahun terakhir, Fahutan mulai kewalahan dalam memberi pelayanan. Belum lagi, jumlah ruang kelas yang tak lagi cukup menampung mahasiswa. Sehingga tak jarang harus menggunakan gedung bundar untuk melaksanakan proses belajar mengajar.

Meski begitu, kata Rudianto, pelayanan yang diberi pihak kampus kepada mahasiswa tidak pernah mengalami penurunan. Rasio perbandingan dosen dan mahasiswa pun tergolong sehat yakni 1:10.

“Soal pelayanan itu sudah komitmen. Harus memberi pelayanan yang terbaik,” imbuhnya.

Tidak hanya bicara kuantitas, Rudianto saat ditemui di ruangannya juga mengajak Sketsa untuk berkeliling. Ia menunjukkan beberapa publikasi dosen dan mahasiswa yang sebagiannya terpajang rapi di salah satu sudut dekanat.

“Sebagian besar publikasi Unmul, berasal dari Fahutan,” ujarnya.

Ia berkomitmen tidak hanya akan meningkatkan kuantitas mahasiswa, tetapi juga kualitas Fahutan. Baik itu kualitas mahasiswa dan dosen, atau kualitas pelayanan serta penyediaan fasilitas. (bru/wal)



Kolom Komentar

Share this article