Berita Kampus

Guru Honorer Terus Digantung, Anak FKIP Pikir-Pikir Jadi Guru

Nasib guru honorer masih belum jelas. Ketidakjelasan upah dan saling lempar tanggung jawab menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi mahasiswa jurusan keguruan.(Sumber foto: kupasmerdeka.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Dari tahun ke tahun nasib guru honorer masih saja tak jelas. Upah belum juga layak, sekarang malah ditambah dengan aksi saling lempar tanggung jawab mengenai pembayaran upah mereka. Meski respons masyarakat tak seheboh kenaikan harga bahan pokok dan BBM dan STNK, namun, tetap saja kasus ini memberi kekhawatiran bagi para mahasiswa jurusan keguruan.

Devi Aprisanti Ritonga salah satunya. Kepada Sketsa Devi menuturkan keprihatinannya terhadap nasib para guru honorer yang mendapat perlakuan tak selayaknya tersebut.

"Guru honorer jelas kasihan, mereka kan sudah memenuhi tanggung jawab dan kewajiban sebagai tenaga pendidik, otomatis hak mereka juga seharusnya dipenuhi. Apalagi sekarang apa-apa pada naik, sedangkan gaji guru honorer kan enggak seberapa," tuturnya via aplikasi Line (7/1).

Mahasiswi jurusan Pendidikan Biologi asal Berau itu pun tak menampik bahwa kasus ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi mahasiswa FKIP.

"Ya khawatir pasti ada, kalau sistemnya terus seperti ini, mesti mikir-mikir kalau mau ngelamar jadi guru honorer. Lha nasib guru honorer sekarang saja sudah kayak gini, bagaimana nantinya," lanjutnya.

Seperti sudah ditebak, profesi guru pun saat ini bukan lagi menjadi primadona di kalangan mahasiswa keguruan. Devi sendiri tak memiliki rencana ingin menjadi guru dan memilih melanjutkan pendidikan Strata 2 demi mengejar impian menjadi dosen yang tentunya memiliki nasib dan jenjang karir yang lebih baik.

"Kalau saya pribadi setelah lulus insya Allah mau langsung lanjut S2 karena goal saya jadi dosen. Mungkin kalau memang mesti jadi guru, saya lebih milih jadi guru private karena penghasilannya juga lumayan banget," tutupnya.

Devi mungkin satu dari sekian banyak mahasiswa FKIP yang was-was, jika sistem tak kunjung membaik, apa kabar pendidikan Indonesia? (fir/aml)



Kolom Komentar

Share this article