Fokus Akreditasi, Psikologi Belum Mampu Berdiri Sebagai Fakultas
Lisda Sofia, Kepala Program Studi Psikologi
- 03 Apr 2016
- Komentar
- 6786 Kali
SKETSA- Beberapa tahun terakhir tersiar kabar bahwa program studi (Prodi) Psikologi akan memisahkan diri dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip). Kabar tersebut diamini oleh beberapa mahasiswa Psikologi. “Idealnya memang Psikologi adalah sebuah fakultas sendiri, karena kami enggak sosial dan enggak IPA banget tapi memadukan keduanya,” ujar Binti Mufidatul Jahro, mahasiswi Psikologi angkatan 2012.
Menurut Ketua Prodi Psikologi, Lisda Sofia, wajar-wajar saja jika mahasiswa mengharapkan prodi Psikologi menjadi sebuah fakultas. Namun, Lisda menegaskan kebijakan terkait berdirinya sebuah fakultas bergantung dari pihak rektorat, dalam hal ini Rektor Unmul. Khusus untuk tahun ini, dirinya fokus untuk meningkatkan akreditasi prodi Psikologi yang saat ini masih C. “Kami sedang mempersiapkan untuk akreditasi B,” katanya tegas.
Lisda menjelaskan bahwa persyaratan untuk menjadi sebuah fakultas tidaklah mudah dan membutuhkan proses yang panjang. Kesiapan prodi Psikologi sendiri pun menjadi sebuah pertimbangan. “Saat ini boro-boro persiapan jadi fakultas, persiapan untuk akreditasi B saja masih banyak yang kurang,” tandasnya.
Untuk mencapai akreditasi B prodi Psikologi harus banyak mengejar ketertinggalan. Seperti melengkapi fasilitas laboratorium dan memenuhi jumlah kuota dosen. Di mana jumlah dosen untuk memenuhi persyaratan akreditasi B adalah 14 orang, sedangkan saat ini dosen tetap untuk prodi Psikologi baru 9 orang. “Jadi terlampau jauhlah kalau Prodi Psikologi diasumsikan ingin mendirikan fakultas sendiri,” tambahnya.
Peningkatan akreditasi menjadi fokus program kerja ketua Prodi yang baru terpilih ini. Sebab akreditasi prodi berdampak bagi alumni. Alumni lulusan dari prodi yang akreditasinya C akan kesulitan untuk melanjutkan Strata 2 di universitas unggulan yang akreditasinya sudah A. “Bahkan perusahaan-perusahaan bona fide selain mensyaratkan IPK 3.00 juga mensyaratkan akreditasi minimal B,” katanya menginformasikan.
Lisda optimis prodi Psikologi akan meraih akreditasi B pada tahun ini dan perubahan untuk menjadi sebuah fakultas belum ia pikirkan. Berkaca dari prodi Psikologi Universitas Brawijaya, Malang, yang juga masih dibawah Fisip namun sudah terakreditasi A dan perstasinya diakui di Indonesia. “Masih di bawah Fisip atau sebuah fakultas, itu kan administratif saja,” ujarnya.
Namun Lisda juga tak menampik bahwa memang di Fisip Unmul sendiri, psikologi adalah prodi yang memiliki peluang untuk menjadi sebuah fakultas. Jadi kemungkinan untuk menuju ke sana tetap ada. “Suatu saat bisa jadi (psikologi menjadi fakultas) kalau itu menjadi sebuah kebutuhan,” tutupnya. (krv/e2)