Berita Kampus

Farmasi Unmul Lepas 272 Mahasiswa untuk KKN Tematik Online

panitia pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Farmasi (FF) Unmul menyelenggarakan sosialisasi

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar : Istimewa

SKETSA – Selasa (19/1), panitia pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Farmasi (FF) Unmul menyelenggarakan sosialisasi kepada mahasiswanya mengenai penyelenggaraan KKN tahun 2021. Tim panitia menjelaskan, pelaksanaan KKN kali ini berbeda dari tahun sebelumnya lantaran pandemi yang belum juga usai. Prosedur pelaksanaan KKN diselenggarakan secara daring dan setiap mahasiswa akan ditempatkan sesuai dengan domisilinya masing-masing.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa harus mendapatkan surat persetujuan dari orang tua atau wali untuk mengikuti kegiatan KKN. Mahasiswa juga diberikan pilihan untuk mengikuti KKN di fakultas yang keseluruhan anggota kelompoknya adalah mahasiswa FF Unmul atau KKN di universitas yang anggotanya tak hanya meliputi mahasiswa Fakultas Farmasi saja.

Dihubungi pada Jumat (22/1), Erwin Samsul selaku Ketua Panitia Pelaksana KKN FF Unmul mengatakan jika program kerja KKN pada tahun ini mengusung dua topik besar. Topik tersebut meliputi rencana kewirausahaan bidang farmasi dan pencegahan penyebaran Covid-19, ditinjau dari bidang farmasi dan kesehatan secara umum.

“Setiap kelompok yang sudah dibagikan, nantinya wajib melaksanakan dua program kerja tersebut,” jelasnya pada Sketsa.

Persiapan yang telah dilakukan oleh pihak fakultas berupa pembentukan tim panitia pelaksana KKN, pembuatan buku pedoman pelaksanaan, penilaian, pendataan mahasiswa dan timeline kegiatan.

“Harapannya, adanya pelaksanaan KKN ini dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan agar dapat menghentikan penyebaran Covid-19. Serta mahasiswa dapat merencanakan sebuah wirausaha di masa pandemi yang tidak tentu ini,” ungkap Erwin.

Ia juga berpesan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan KKN untuk tidak melupakan tata tertib, terutama untuk selalu tetap menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan.

Rabu (27/1), Yusri, salah satu mahasiswa mengaku berada di sisi oposisi lantaran dirinya terpaksa mengikuti prosedur terhadap kebijakan pelaksanaan KKN secara daring. “Namun, melihat kondisi pandemi saat ini, pastinya memaksa kita untuk bersikap pro terhadap kebijakan tersebut,” ucapnya.

Yusri menjelaskan, alasan ia kontra terhadap pelaksanaan KKN daring disebabkan karena lamanya waktu pelaksanaan KKN yang sebanyak satu semester.

“Di Fakultas Farmasi sendiri, untuk semester enam sudah masuk skripsi satu, ditambah di semester ini juga kami mendapatkan beban lima praktikum,” ungkapnya.

Nantinya, Yusri akan melaksanakan KKN di domisilinya, Kutai Timur. Namun, untuk penempatan desa masih harus menunggu informasi dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Ia juga menambahkan, pembagian kelompok di daerahnya masih kurang merata.

“Di kabupaten kami terdiri dari beberapa kecamatan. Namun, ada yang berdomisili di satu kecamatan, tetapi malah mendapatkan kelompok dengan mahasiswa farmasi yang ada di kecamatan lainnya,” terangnya.

Meskipun dilaksanakan secara daring, Yusri mengungkap bahwa ia dan teman kelompoknya sudah menyusun program kerja yang nantinya akan disesuaikan dengan arahan panitia KKN. Mereka juga telah merencanakan program kerja yang bisa dilakukan secara fleksibel di saat online maupun offline.

“Beberapa program kerja yang akan kami bawakan nantinya yaitu penanaman tanaman obat, sosialisasi mengenai protokol kesehatan, mengajar anak-anak dan program lainnya. Namun, untuk program yang ada saat ini masih akan dikonsultasikan kepada DPL terlebih dahulu. Jika memungkinkan serta mendapat izin dari pimpinan desa, maka program-program yang ada akan kami maksimalkan.”

Dalam menyiasati pelaksanaan KKN nanti, Yusri dan teman sekelompoknya akan lebih gencar di media sosial. Seperti aktif di Instagram lalu mengimplementasikan program kerja mereka. Meskipun persentase keberhasilannya dirasa tidak akan lebih dari 50%.

“Jika hanya menyampaikan (informasi) melalui media sosial, belum tentu informasi yang disampaikan bisa merata. Apalagi orang-orang di desa pasti banyak yang terkendala dengan jaringan maupun media atau device,” pungkasnya.

Pada Rabu (27/1) lalu, FF telah melaksanakan pelepasan KKN terhadap 272 mahasiswanya. Pelaksanaan pembekalan serta pelepasan mahasiswa KKN Tematik ini dihelat via Zoom dan live YouTube.

Acara pembekalan dan pelepasan diselenggarakan secara daring dan kondisi jaringan yang kurang stabil. Namun, hal ini tak menyurutkan antusias mahasiswa dalam mengikuti agenda yang pertama kalinya dilakukan online.

Pembekalan dan pelepasan peserta KKN Tematik ditutup dengan beberapa patah kata dari panitia. “Selamat melaksanakan KKN. Jaga almamater tercinta, terima kasih.” (fsf/bey/vyn/rqf/bae/fzn)



Kolom Komentar

Share this article