Berita Kampus

Etam Berbuka, Ajang Silaturahmi dan Berdiskusi

Kegiatan Etam Berbuka oleh BEM KM.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Dok. Pribadi

SKETSA – Jumat kemarin  BEM KM Unmul menggelar “Etam Berbuka”  di 100 hari kepengurusannya. Agenda ini diisi dengan tiga rangkaian utama, yakni diskusi publik, open house, dan closing festival Ramadan. Bertempat di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda, agenda yang dimulai pukul 14.00 Wita dihadiri oleh perwakilan universitas yang ada di Samarinda. Turut serta perwakilan dari komisi pemilihan umum (KPU), badan pengawas pemilu (Bawaslu) dan juga dari para akademisi. 

Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Unmul, Masjaya. Dilanjutkan dengan penampilan dari UKM Band Unmul yang menyuguhkan sajian musik akustik untuk menghibur para hadirin. Selepas itu, dilakukan penyerahan secara simbolis kepada peraih beasiswa Mulawarman Foundation sebelum masuk ke salah satu acara utama, yakni diskusi publik. 

Topik yang diangkat tak jauh dari momentum peringatan 21 tahun reformasi dan juga isu yang tengah hangat diperbincangkan. Mengangkat tema “Mendekati Momentum Reformasi Diwarnai Misteri Kematian Ratusan Petugas KPPS di Negeri Ini, Layakkah Mempertahankan Pemilu Serentak?”, diskusi dimoderatori oleh Menteri Sosial dan Politik BEM KM Unmul Derviansyah. Melengkapi diskusi tersebut, dihadirkan pula lima pembicara dari KPU, Bawaslu dan juga akademisi fakultas Hukum. Tak hanya itu, hadir pula salah satu keluarga ‘pahlawan demokrasi’ yang meninggal saat menjadi petugas KPPS pada pemilu lalu. 

Usai berdiskusi hangat, rangkaian acara selanjutnya yaitu open house BEM KM Unmul untuk melaporkan kinerja selama 100 hari kepengurusan Kabinet Mahakam. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden BEM KM Unmul Febri Abdul Haminuddin yang ditemui awak Sketsa usai acara.

Open house ini sebenarnya pengenalan ke luar bahwa kita telah berjalan empat bulan walaupun dalam aktifnya baru dua bulan karena rapat kerja baru dua bulan lalu. Kita mau memperlihatkan progress kita selama 100 hari itu apa saja. Kita sembari silaturahmi, ingin terbuka ke fakultas-fakultas se-Samarinda,” ucapnya. 

Acara ini dimeriahkan pula oleh kehadiran H.M Jos Soetomo sebagai tokoh masyarakat yang turut memberikan sambutannya. Kemudian dilanjutkan dengan tarian tradisional dari desa binaan BEM KM Unmul. Rangkain kegiatan berakhir dengan ceramah agama dan buka puasa bersama. 

Acara ini disambut antusias oleh para peserta. Tidak hanya dari mahasiswa Unmul, tetapi juga dari universitas lain. Salah satunya ialah Nur Wahyu Hikmah, Presiden BEM Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT). Ia merasa beruntung dapat turut serta dalam acara ini. Ia berharap agenda seperti ini dapat terus berlanjut dan dipertahankan sebagai wadah pemersatu. “Saya bersyukur di hari ini mengikuti agenda yang bermanfaat. Kita harus melek terhadap bangsa ini, seperti yang dibahas dalam diskusi publik tadi yang dilaksanakan BEM KM Unmul,” ujarnya. (hlm/fzn/adl) 

 



Kolom Komentar

Share this article