Berita Kampus

Dua Kali Dicegat, Gas Air Mata Ditembakkan

Gerombolan mahasiswa Aksi Bela Rakyat 121, saat dicegat di Jalan Meranti. (Foto: Wahid Tawaqal)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Setelah dihadang di Jalan MT Haryono, massa Aksi Bela Rakyat 121 mundur dan mencoba mencari jalur alternatif lain menuju Gedung DPRD Kalimantan Timur. Mahasiswa keluar dari Jalan MT Haryono, menelusuri Jalan Antasari, Jalan Slamet Riyadi, lalu berbelok ke Jalan Meranti. Apa lacur, mahasiswa kembali dihadang Kepolisian.

Seperti tidak ada jalan bagi mahasiswa untuk menuju titik aksi Gedung DPRD Kalimantan Timur. Tekad mahasiswa masih kuat dan membuat pagar massa. Berjalan serentak menubruk rombongan Kepolisian. Seketika keadaan menjadi kacau.

Dari pantauan Sketsa, Aditya Ferry Ketua BEM FEB dibelit lehernya dengan lengan oleh seorang polisi. Ditarik paksa hingga terseret-seret. Mahasiswa lain yang melihat segera membantu Ferry. Berusaha untuk melepaskan belitannya hingga lepas. Sementara pagar massa terus bergerak. Hingga tepat setelahnya terdengar bunyi "plssst". Suara tembakan gas air mata resmi dilepas

Massa aksi mundur terbelit-belit. Perempuan menangis berlari menuju tempat aman terdekat. Laki-laki berteriak protes. Sementara tampak dari jauh, pihak Kepolisian berdiri tegak, tak terganggu usai mengoles wajahnya sendiri dengan pasta gigi.

"Rezim anti demokrasi! Kami hanya membawa bendera. Tapi kami disirami gas air mati. Ada yang tidak beres dengan negara ini. Polisi bukan milik kita lagi," kata Syamsul Alam dari KAMMI Kaltim.

Tidak ada onar, tetapi tercatat delapan mahasiswa ditangkap. Banyak di antaranya adalah pimpinan lembaga. Teriakan "copot Kapolres" menggema setelah tindakan aparat yang dianggap kelewat. (wal/jdj)




Kolom Komentar

Share this article