"Diganggu", Sejumlah Mahasiswa Faperta Jadi Korban Kesurupan
Tragedi kerasukan sempat terjadi minggu lalu di kampus Faperta. (Sumber ilustrasi: https://kabar6.com)

SKETSA - Minggu (4/11) lalu Fakultas Pertanian (Faperta) digemparkan dengan tragedi kesurupan yang menimpa 4 mahasiswanya. Hal ini terjadi saat tengah dilaksanakan kegiatan malam keakraban (makrab). Tak hanya malam itu, korban terus bertambah hingga tiga hari berikutnya.
Kabar ini berembus via pesan WhatsApp dan dibenarkan BA, salah satu anggota himpunan mahasiswa Faperta. "Kejadiannya selang-seling, satu sadar satu lagi kena," ujar BA.
Ia menjelaskan, salah satu penyebab dari kejadian ini karena lokasi kampus Faperta yang bersebelahan langsung dengan kuburan umum. Informasi ini ia ketahui dari salah satu dosen Faperta. "Pas dibangun, ada 2 (jenazah) yang tersisa. Ini (kelas) berdiri di atas kuburan," ungkap BA.
BA menjelaskan kronologi kesurupan yang menimpa korban pertama. Ia menuturkan saat itu korban memang sejak awal telah sakit, sehingga ditempatkan di ruang medis bersama petugas medis. Tak lama korban terlihat diam tak bergeming, dan sorot matanya kosong seperti sedang melamun. Lalu tiba-tiba saja korban memberontak. Selang berapa lama saat korban telah sadar, muncul korban lain hingga berjumlah empat korban. Mendengar ini, Wakil Dekan III Faperta langsung turun ke lokasi dan kegiatan dihentikan akibat kejadian ini.
Pada saat kejadian, ada beberapa pihak yang datang untuk menolong. Salah satunya pengurus dari Masjid Alfatihah dan ayah salah satu mahasiswa. Namun ada hal yang disayangkan BA, ialah tidak adanya petugas keamanan di sekitar Faperta. "Adanya satpam Unmul, kan itu jauh. Di Faperta pada saat itu enggak ada," lanjutnya.
Keesokan harinya, hal sama terjadi ke mahasiswa lainnya. Sampai Rabu, total ada sembilan mahasiswa Faperta yang menjadi korban kesurupan. Bahkan dua korban kesurupan mencoba untuk loncat dari atas gedung, beruntung berhasil dicegah oleh teman-teman korban.
Menanggapi ini, Nurul Palopi Wakil Dekan II Faperta mengatakan bahwa masalah kesurupan di Faperta sudah diatasi oleh seorang dosen Faperta, Topan Andika.
Nurul berharap masalah ini tidak terulang kembali. "Semoga ke depan masalahnya tidak muncul lagi dan aktivitas sudah normal," pesannya.
Setelah kejadian ini, beredar pesan berisi imbauan batas berkegiatan di kampus Faperta selambat-lambatnya selesai pada pukul 18.00 WITA. Pesan ini diduga dikirim oleh Nurul. Namun, hingga berita ini diterbitkan belum ada konfirmasi dari Nurul. (yun/sii/adl)