Berita Kampus

Di Balik Layar Akreditasi A Perpustakaan Unmul

Berbagai inovasi dilakukan sebagai bentuk pengembangan dari Perpustakaan Unmul, salah satunya Ruang Difabel. (Sumber foto: Darul Asmawan)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Lonjakan akreditasi Perpustakaan Unmul yang semula C langsung menuju A ikut mengagetkan banyak pihak di civitas academica Unmul, termasuk Mustofa Agung Sardjono Wakil Rektor I Bidang Akademik.

Sejak tampuk kepemimpinan Kepala Perpustakaan Unmul resmi dipimpin Supadi pada Juli 2016 lalu, beberapa perubahan dan inovasi terus dilakukan. Komponen-komponen untuk menunjang peningkatan akreditasi jadi salah satu fokus utamanya.

“Kontrak kerja dengan rektor waktu itu ada 8 poin, di antaranya akreditasi perpustakaan. Ini  bagian dari 8 poin kerja,” aku Supadi.

Pasca tanda tangan hitam di atas putih resmi dibubuhkan dalam kontrak kerja, beberapa inovasi ‘di balik layar’ bermunculan. Upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan civitas academica ke perpustakaan terus dilakukan, juga turut menerapkan prinsip 5S yakni senyum, salam, sapa, sopan, dan santun sebagai penunjang pelayanan prima.

Selain itu, pengadaan Galeri Rimba Ilmu sebagai ornamen hias, ruang khusus bagi penyandang disabilitas, hingga pengerjaan Ruang Sinema yang akan diresmikan beberapa waktu ke depan adalah beberapa bukti gebrakan baru demi menunjang fasilitas memadai di Perpustakaan Unmul ini.

Data kunjungan yang dikelola bagian TI Perpustakaan Unmul menunjukkan angka yang terus membaik. Kunjungan pemustaka paling banyak terjadi pada Oktober 2017 yang jumlahnya mencapai angka 9.204.

Adapun, jumlah kunjungan ke Perpustakaan Unmul dari rentang Juni 2016 hingga Desember 2017 mencapai angka 74.970 pemustaka. Lalu dari angka tersebut, jika dihitung rata-rata, maka kunjungan per bulan mencapai 4.165 pemustaka. Meski jumlah sebenarnya lebih dari itu, karena banyak pengunjung datang ke perpustakaan namun tidak mengisi presensi kunjungan.

Khusus untuk meningkatkan akreditasi yang saat itu masih C, pembenahan terhadap sembilan komponen standar penilaian terus ditingkatkan, berupa pelayanan, kerja sama, koleksi, pengadaan materi perpustakaan, dan anggaran.

Sedangkan empat sisanya yakni komponen sumber daya manusia, ruang dan sarana prasarana, perawatan koleksi perpustakaan, dan manajemen perpustakaan. Sebelum tahun 2017 menapaki akhir, kesembilan komponen itu terus ditingkatkan.

Waktu berjalan cepat, hingga akhirnya tiba pada 28-30 Oktober 2017. Tim asesor kemudian datang dan meng-upgrade Perpustakaan Unmul lewat sembilan komponen utama tersebut. Hasil akhir penilaian mengerucut ke akreditasi A yang kini resmi disandang Perpustakaan Unmul secara de jure.

“Target kami kemarin itu (saat tanda tangan kontrak adalah) B, tapi alhamdulillah bisa melampaui target jadi A,” pungkasnya. (dan/nhh/erp/ysm/epl/adl)



Kolom Komentar

Share this article