Berita Kampus

Coop, Magang dan Terbukanya Peluang Kerja

Rafshanjani, mahasiswa FEB Unmul lolos seleksi program Coop. (Sumber foto: Dok. Pribadi)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk dapat mengisi masa kuliah dengan baik. Lebih dari itu, ia juga perlu untuk mengembangkan bakat dan minat, serta mencari sebanyak-banyaknya pengalaman. Misalnya dengan mengikuti bimbingan magang. Salah satu di antaranya bimbingan magang SKK Migas, yakni Cooperative Education Program disingkat Coop.

Coop ditujukan untuk mahasiswa Kalimantan Timur dimulai sejak tahun 2003. Mulanya, ada beberapa perusahaan yang turut menjadi bagian Coop, di antaranya Vico, Chevron, Total E&P (Exploration & Production) Indonesia, PT Badak NGL (Natural Gas Liquefaction), Pertamina E&P Field Sanga-Sanga. Kini, Vico dan Chevron tidak lagi menjadi bagian dari Coop.

Seleksi Coop telah usai Maret lalu, Rafshanjani, salah satu mahasiswa Unmul yang lolos mengaku mendapatkan informasi dibukanya pendaftaran Coop dari salah satu senior. Sigap, ia kemudian berinisiatif ke bagian Kemahasiswaan di fakultas hingga rektorat guna mencari informasi dan mendaftarkan diri.

Berbagai rangkaian seleksi dilewati ratusan peserta. Sekitar 250 peserta disaring, hingga diperoleh 33 mahasiswa yang akan mengikuti magang.

"Seleksi yang pertama itu administrasi, lalu disaring lagi dalam tes IQ atau psikotes. Setelah itu tes Bahasa Inggris dan yang terakhir interview,” jelas mahasiswa jurusan Manajemen ini.

Kini, tercatat 17 mahasiswa magang berada di Total, PT Badak NGL menampung 10 mahasiswa, dan selebihnya diposisikan di Pertamina. Raffi sapaan akrabnya, bersama 7 rekan lainnya dari Unmul berada di PT Badak NGL.

Dalam mengikuti Coop, sejak awal pihak penyelenggara memberi pilihan kepada mahasiswa, terkait penempatan magang. Setiap mahasiswa dapat memilih dua dari tiga perusahaan, antara Total, Pertamina Sanga-Sanga, dan PT Badak NGL. Terlepas dari itu, ketentuan tetap berada di penyelenggara.

Selain itu, setiap mahasiswa magang akan ditempatkan sesuai dengan dasar ilmu yang dimiliki. Guna menyesuaikan bidang kerja yang ditawarkan. Namun, hal tersebut bukan jaminan, adapun mahasiswa magang tidak boleh menolak diposisikan yang telah ditentukan pihak penyelenggara.

Setelah dinyatakan lolos, mahasiswa magang akan dipantau dan diberikan mentor. Kebijakan tiap perusahaan pun berbeda, Pertamina dan PT Badak NGL berkisar 6 bulan lamanya, sedang Total E&P hanya 3 bulan bimbingan dan setelahnya akan dilepas.

Selain itu, masing-masing perusahaan juga berbeda memberikan pelayanan terhadap peserta magang. Raffi yang sedang menjalani masa magangnya di PT Badak NGL, mengungkapkan fasilitas yang disediakan seperti penginapan juga uang saku setiap bulannya.

Raffi yang senang mencari pengalaman dalam dunia kerja ini, juga menilai bahwa kegiatan magang seperti ini akan menjadi nilai tambah mahasiswa yang belum lulus. Menurut Raffi, peluang diterima di dunia kerja akan lebih besar.

Lamanya proses magang, membuat rindu mesti tertahan. Bahkan di akhir pekan, ungkap Raffi tetap ada agenda kantor. Berbagai konsekuensi tersebut sudah menjadi hal yang mesti diambil. (adl/jdj)



Kolom Komentar

Share this article