Berita Kampus

Bengkak! BEM KM Unmul Sebut Rapat Rektor Telan Dana hingga 100 Juta Rupiah

Sumber meme comic: Akun Facebook Muhammad Teguh Satria - Presiden BEM KM Unmul

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – “Setiap audiensi, kami selalu mendapat pengakuan bahwa anggaran kampus sedang defisit. Namun, rapat rektor di luar kota kali ini benar-benar sangat boros dan mubazir. Rapat mewah dilakukan justru ketika kampus sedang kisruh masalah anggaran,” ungkap Muhammad Teguh Satria, Presiden BEM KM Unmul saat ditemui Sketsa hari ini (8/8).

Rapat birokrat di Hotel Blue Sky Balikpapan, beberapa waktu lalu, bagi Teguh, memang cukup menoreh luka di hati mahasiswa. Teguh menilai tidak sinkronnya pengakuan Rektor dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Dugaannya, hal itu dilakukan Rektor guna menyerap anggaran yang berlebih. Ada hal yang disembunyikan Rektor dari mahasiswa.

Hari ini, pihaknya telah melayangkan surat kepada Rektor melalui Bagian Tata Usaha Unmul berisikan pernyataan sikap BEM KM yang keberatan terhadap rapat mewah, permintaan klarifikasi khusus kepada Rektor mengenai alasan rapat di luar kota, kejelasan sumber dana rapat, serta anjuran agar rektorat lebih efektif dalam mempertimbangkan skala prioritas.

Surat tersebut juga berisi uraian identifikasi tentang alasan yang biasa didalihkan Rektor dan jajarannya ketika rapat di luar kota. “Kami perlu klarifikasi lebih lanjut dari mereka. Saya pikir alasan yang diberikan sejauh ini terkesan mengada-ada,” imbuh Teguh.

Hal itu dilakukannya bersama BEM KM setelah langkah peluncuran meme-meme bernada kesal sukses menjadi viral di sejumlah akun media sosial mahasiswa Unmul. Dikatakan Teguh, pihaknya ingin mempropagandakan keresahan yang sama pada semua mahasiswa. Ia yakin, langkah ini setidaknya mampu menjadi alarm evaluasi bagi Rektor.

Cukup membelalakkan mata, Teguh memaparkan rinci hasil asumsi hitungan kasar yang dilakukan BEM KM Unmul mengenai kucuran dana yang dikeluarkan rektorat untuk sekali rapat luar kota. “Karena ini adalah perjalanan dinas, maka kami yakini ada uang transport dan honorarium, biaya ruang meeting, dan biaya penginapan. Jika dijumlahkan, seluruhnya mencapai Rp. 113.810 juta,” paparnya.

Teguh berharap, suratnya bakal mendapatkan balasan resmi dari Rektor. Baik dalam bentuk tulisan atau klarifikasi secara langsung dengan berbicara lewat media. Meski disayangkannya, Rektor hingga kini tidak sedang berada di tempat. (aml/e2)



Kolom Komentar

Share this article