Berita Kampus

BEM KM Unmul Tagih Transparansi Rektorat: Ke Mana Larinya Uang Pendaftaran dan Dua Surat 1 M?

Sumber ilustrasi: suggest-keywords.com

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Diakui Friejae Rakasiwi, Menteri Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma) BEM KM Unmul, transparansi era Masjaya cukup bagus. Meski tetap saja masih ada yang ditutup-tutupi. Di samping dana, bagi Friejae, transparansi agenda-agenda penting nan strategis juga tak pernah sampai kepada mahasiswa.

Utamanya rapat mewah, berikut dana jalur masuk SBMPTN dan SMMPTN, dikatakannya perlu diperjelas ihwal jumlah maupun alokasinya. Pun perihal dana Surat Keterangan Sehat (SKS) dan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) bagi maba, disebut Friejae masih samar. Pihaknya belum mengetahui pasti peruntukan dua surat yang totalnya Rp. 1 Milyar itu.

Tak hanya soroti soal transparansi, Friejae juga menjawab dalih rapat luar kota ala rektorat. “Kalau bilang rapat di luar kota biar bisa fokus, konsentrasi, dan terhindar dari intervensi. Berarti selama ini ketika rapat di kampus, mereka tidak fokus, tidak konsentrasi dan sering kena intervensi dong. Itu logikanya,” seloroh Friejae.

Bersama BEM KM Unmul, Friejae masih menanti balasan surat dari rektorat. “Sampai saat ini kami belum menerima jawaban resmi dari pihak rektorat. Kami menyambut baik komentar WR 1 dan WR 2 di media tentang ini. Kami jadi makin semangat untuk terus goal-kan sampai kami benar-benar mendapatkan kejelasan,” ujarnya.

Menaggapi tantangan rektorat untuk bicara efisiensi, mahasiswa Manajemen FEB itu mengatakan, pihaknya melihat efisiensi bukan hanya dari segi kucuran dana, tapi juga operasional bagi universitas dan fakultas. Sebab itu, siap menerima tantangan bicara.

Friejae menyebut, Rektor itu orangtua yang takut anaknya berkembang lebih baik. Sekalipun demikian, pihaknya akan tetap kooperatif sekaligus mengkritisi. (aml)



Kolom Komentar

Share this article