Berita Kampus

Andai BPPR Memilih Opsi Pembekuan BEM FH

Ilustrasi BEM FH Unmul yang terancam dibekukan. (Sumber: Rizky Rachmadiani)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Dua bulan lebih Pemira FH bergulir tanpa kejelasan. Kekisruhan ini ditanggapi oleh Dekan FH, Mahendra Putra Kurnia dengan memberi dua opsi kepada BPPR:  Pemira ulang atau BEM FH dibekukan.

Adi Nurhamidi, capres yang hendak bertarung menyatakan menolak opsi pembekuan. Menurutnya hal itu akan merugikan fakultas. Jika BEM sebagai wadah berorganisasi mahasiswa tak berjalan artinya tidak ada kegiatan. Iklim ilmiah dan kritis yang mestinya tumbuh justru lesu sebelum berkembang.

“Kalau pembekuan semoga jangan sampai satu periode. Kalau bisa hanya sebatas untuk perbaikan, mungkin perbaikan panitia BPPR. Pembekuan sementara untuk membuat Pemira baru lagi,” ucap Adi.

Dalam audiensi ketiga pada Jumat (12/1) lalu, Mahendra sempat menyampaikan ide untuk melakukan uji publik apabila BPPR bersikukuh dengan aklamasi--yang mana konsekuensinya pembekuan BEM FH. Uji publik bertujuan mencari tahu apa benar pasangan Cipta-Juno merupakan pilihan mayoritas mahasiswa FH. Jika iya berarti Cipta-Juno unggul, namun jika hasil uji publik bicara sebaliknya berarti ada “masalah” lain.

Bila nanti hasilnya BEM FH terpaksa dibekukan satu periode, artinya ini akan mengulang sejarah muram pada 2012 dan 2013 silam. Masa di mana BEM FH mengalami lelapnya yang panjang. Pembekuan organisasi sekelas BEM tentu akan membawa dampak. Dalam hal ini, yang paling akan merasakan kerugiannya adalah mahasiswa.

Aditya Ferry Noor, Ketua BEM FEB 2017 melihat apabila BEM FH betul dibekukan, maka mahasiswa dijamin akan kehilangan organ yang berfungsi memperjuangkan kesejahteraan mereka. Sebaliknya dekan dan jajarannya merasa lebih tenang karena tiada lagi organ yang mengkritisi kebijakan dekanat. 

“Keputusan ini (pembekuan) menurut saya tidak adil dan cenderung mematikan peran kritis mahasiswa,” jelas Ferry.

Sebagai mahasiswa yang mengamati perpolitikan di kampus, Ferry melihat pilihan Pemira ulang lebih dapat menjawab keresahan seluruh sivitas di FH. Dengan demikian akan tersaji pertarungan antar calon, yang turut mengembalikan “fairness dan spirit demokrasi di kampus FH.” (aml/erp/pil/wal/els)



Kolom Komentar

Share this article