Berita Kampus

Akui Kesalahan, DPM FIB: Pemira Kacau

Ilustrasi (Sumber: pewartanusantara.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Dugaan adanya kecacatan dalam demokrasi FIB turut menyeret Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FIB sebagai lembaga yang membentuk Badan Pekerja Pemilihan Raya (BPPR). Salah satu yang menjadi kejanggalan adalah tidak adanya transparansi terkait pembentukan panitia BPPR. 

Muhammad Faqih Hendrian selaku Ketua DPM tak memungkiri adanya beberapa kelalaian dalam pelaksanaan Pemira FIB ini. Ia mengatakan bahwa publikasi mengenai pembentukan BPPR hanya dilakukan secara lisan, dari mulut ke mulut. Saat pembentukan BPPR pun, Faqih hanya menerima nama-nama rekomendasi dari salah satu anggota DPM yang sekarang sudah tidak aktif.

"Saya telah memberikan amanah kepada salah satu anggota saya untuk mengajak anak-anak FIB menjadi BPPR secara lisan. Meski seharusnya berbentuk open recruitment tertulis, itu salah satu kesalahan saya," terangnya.

Menanggapi kabar yang menyebut pihaknya tidak melakukan konfirmasi sebelum menambahkan anggota ke dalam grup BPPR, mahasiswa Sastra Inggris ini membenarkan.

"Iya, karena kesalahan tidak membuka oprec untuk menjadi BPPR, sehingga ketika ada yang ingin menjadi anggota, saya anggap dia memiliki keinginan untuk ikut menyukseskan pemira tahun ini," katanya.

(Baca: https://sketsaunmul.co/berita-kampus/tak-terima-pemira-fib-disebut-cacat-ketua-bppr-angkat-bicara/baca)

Koordinasi antara DPM dan BPPR tentu diperlukan agar terjalin kolaborasi yang menyukseskan Pemira FIB. Salah satunya dalam penentuan timeline Pemira. Tenggat waktu pendaftaran yang dinilai tak logis ini sebelumnya telah dilaporkan BPPR FIB ke DPM FIB. Namun dikatakan Faqih, terdapat perbedaan timeline antara yang dilaporkan dengan yang dipublikasikan.

"Sekadar klarifikasi, jadwal yang diberi ke saya bukan di tiga hari dan weekend. Saya bahkan tidak menerima laporan hasil perubahan dari BPPR. Laporan yang saya terima adalah laporan hasil BPPR yang menetapkan pendaftaran mulai dari 29 Oktober hingga 2 November 2018, itu yang saya sepakati," jelasnya

Faqih juga mengakui bahwa Pemira ini tak sesuai yang diharapkan. "Jujur saya orang yang awam tentang Pemira. Namun, Pemira kali ini berada di luar ekspektasi saya dan kacau," tutupnya. (adl/wil)



Kolom Komentar

Share this article