Berita Kampus

Akan Rilis Ngadu, Norman Bantah Disebut Kebut Proker

Sejak kampanye Presiden BEM KM Unmul pada Pemira 2017 lalu, Ngadu memang diposisikan sebagai salah satu program kerja unggulan Norman-Bhakti. sumber foto: instagram.com/bemkmunmul/

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Sejak kampanye Presiden BEM KM Unmul pada Pemira 2017 lalu, Ngadu memang diposisikan sebagai salah satu program kerja unggulan Norman-Bhakti. Nyatanya, Ngadu baru terdengar kembali di akhir kepengurusan.

Anggapan “kebut proker demi selamat saat rapat evaluasi” ditepis Norman. Ia membantah kerja-kerja menuntaskan Ngadu yang kini dilakukannya merupakan upaya agar selamat dari serangan peserta rapat nantinya.

“Bukan kita mau lari dari pertanggungjawaban, tapi memang karena kesibukan dan banyak sekali kendala dalam perjalanannya. Target sebenarnya di pertengahan semester, Ngadu sudah bisa di download. Bukan kita enggak garap, kita tetap garap,” ucap Norman saat ditemui di muka Sekretariat Imapa.

Menagih janji soal Ngadu memang tak banyak muncul dari mulut mahasiswa umum. Sejumlah pihak menduga karena yang hadir kampanye dan memantau pergerakan paslon kala itu sangat minim, bahkan bisa dibilang tidak ada selain timses dan orang-orang yang berada di lingkaran Pemira. Evaluasi datang saat rapat evaluasi caturwulan II pada 16 Juni lalu, saat DPM KM Unmul mempertanyakan Ngadu.

“Waktu itu kita masih godok biar pas launching tidak bermasalah. Sewaktu ditanya, kita bilang masih tahap finishing,” aku Norman.

Sementara itu, belum juga Ngadu diluncurkan sudah ada gerakan serupa bernama Lapor. Aplikasi yang juga ditujukan untuk menampung aspirasi dan pengaduan dari sivitas Unmul dengan cara melapor lewat pesan singkat. Menanggapi itu, Norman tak gentar. Menurutnya, itu bukan produk Unmul dan lebih mengarah ke penyelesaian lewat kebijakan.

“Saya enggak khawatir tumpang tindih atau tersaingi. Karena bedalah sama mekanisme kita di Ngadu. Saya yakin tujuannya sama tapi caranya beda,” ungkapnya.

Perkara keberlanjutan, Norman ingin Ngadu diteruskan oleh Presiden BEM KM Unmul terpilih nantinya. Untuk itu, akan dibangun koordinasi dengan yang terpilih. “Selama ini mahasiswa tidak tahu harus ngadu ke mana, yang terpilih nanti tinggal melanjutkan, enggak perlu riset dari awal. Insyallah ketemu rektor Selasa (22/11) sekalian kita bicarakan Ngadu,” tandasnya.

Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan kapan Ngadu akan diluncurkan.

Tak dapat dimungkiri, belum banyak yang tahu Ngadu adalah salah satu butir janji kabinet Gelora Perbaikan. Sejumlah mahasiswa mengeluhkan minimnya publikasi dan perlu dilakukan sosialisasi yang lebih gencar lagi.

“Publikasi Ngadu masih kurang, jadi jarang ada anak Unmul yang tahu. Mungkin perlu sosialisasi dan publikasi tentang gimana cara menggunakan dan dampak apa yang kita dapat dari aplikasi ini,” kata Oktaviyaza, mahasiswa Pendidikan Kimia 2015. (aml/adl)



Kolom Komentar

Share this article