Berita Kampus

Akan Laksanakan Luring dalam Waktu Dekat, Dekan FIB: Hanya Untuk Prodi Etnomusikologi

Etnomusikologi akan gelar kuliah tatap muka.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Istimewa

SKETSA - Menindaklanjuti Surat Edaran Rektor terkait uji coba perkuliahan tatap muka, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) mengambil keputusan untuk memperbolehkan perkuliahan luring khusus untuk Program Studi (Prodi) Etnomusikologi. Ada banyak pertimbangan yang dilakukan oleh pihak fakultas sebelum mengambil keputusan ini. Contohnya, meninjau domisili mahasiswa hingga memperhatikan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.

Sketsa meminta keterangan Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Masrur Yahya pada Senin (25/10) lalu. Tuturnya, pelaksanaan perkuliahan tatap muka ini sangat tergantung dengan kondisi di fakultas masing-masing dan tidak harus setiap prodi melaksanakannya. Sehingga, terpilihlah Prodi Etnomusikologi untuk dilaksanakan secara luring karena prodi ini memiliki banyak praktik.

“Untuk prodi Sastra Inggris dan Sastra Indonesia, tidak dilakukan uji coba perkuliahan luring karena beberapa pertimbangan. Mahasiswa-mahasiswa ini kebanyakan berasal dari daerah (luar Samarinda), seperti dari Jawa dan Sulawesi. Selain itu, juga ada data-data mahasiswa yang memperlihatkan pengurangan UKT. Dengan kondisi seperti ini, kami berpikir akan menguras biaya banyak. Sehingga kami pertimbangkan dan memaklumi hal tersebut. Oleh karena itu, kami melakukan tatap muka ini hanya untuk Prodi Etnomusikologi,” paparnya.

Adapun mata kuliah yang akan luring untuk Etnomusikologi ini hampir mencakup keseluruhan karena membutuhkan praktik di dalamnya. Namun, mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan haruslah diketahui dan mendapat persetujuan dari orang tua terlebih dahulu.

“Jadi kesepakatan fakultas, untuk sementara perkuliahan secara luring di Prodi Etnomusikologi akan dilakukan mulai awal November (1 November) dari seluruh jenjang angkatan dan rata-rata adalah angkatan 2020, 2019, 2018. Selain itu, mahasiswa yang dari luar daerah akan datang. Karena praktik di studio tidak dapat dilakukan secara daring," sambung Masrur.

Baik mahasiswa dan dosen yang akan mengajar haruslah dalam kondisi tubuh yang sehat. Jika berada dalam kondisi kurang sehat, tidak ada paksaan untuk luring. Tak hanya itu, kedua belah pihak tersebut sepatutnya benar-benar mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran Satgas Covid-19.

Masrur juga menyampaikan keterbatasan yang dialami Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dalam melaksanakan perkuliahan tatap muka. Karena mereka baru saja pindah dari Kampus Flores, fasilitas ruangan masih melalui pembenahan. Seperti penyesuaian jumlah kelas dan ruangan yang butuh persiapan lebih lanjut.

“Jadi masih diproses dan belum bisa dilakukan perkuliahan, kecuali Etnomusikologi karena mahasiswanya sedikit. Semua fakultas harus menyiapkan itu. Kalau misalnya ada kekurangan, tidak bisa disebutkan satu-satu. Di mana kita semua di masa sekarang mengalami keterbatasan. Selain itu, dosen-dosen ini beberapa ada yang melanjutkan studi S3. Itu juga menjadi pertimbangan dan dengan daring ini perkuliahan tetap bisa dilaksanakan," jelasnya. (jhr/str/wuu/nop/rst)



Kolom Komentar

Share this article