Berita Kampus

Absennya FISIP di PKKMB 2023, BEM FISIP: Itu Bentuk Aspirasi Kita

Ketidakhadiran FISIP di PKKMB 2023

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Website FISIP Unmul

SKETSA - Absennya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unmul dalam agenda PKKMB 2023 menuai peringatan keras dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Sebab PKKMB merupakan agenda tahunan kampus dalam rangka menyambut mahasiswa baru itu penting untuk dihadiri oleh para maba.

Agenda yang berlangsung pada Kamis (3/8) lalu itu seharusnya dihadiri seluruh fakultas. Namun dari 13 fakultas yang ada di Unmul, hanya FISIP yang tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut. Dari 658 mahasiswa baru FISIP 2023 yang terdata, ternyata hanya lima orang yang hadir. 

Alhasil BEM FISIP yang seharusnya mengarahkan mahasiswa baru (maba) untuk hadir, justru mendapat teguran keras dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Moh. Bahzar.

Bahzar mengingatkan atas sanksi yang berat kepada BEM FISIP. Bahkan Ia juga meminta minta kepada Rektor Unmul agar memberikan sanksi yang berat. 

"Dan kepada BEM Fakultas FISIP saya akan bekukan dan tidak mendapat bantuan dari universitas. Karena tidak menghargai undangan kami," tegas Bahzar

Respon BEM FISIP

Merespons hal tersebut, Presiden BEM FISIP, Slamet Riyadi menyayangkan pernyataan dari Wakil Rektor (WR) Kemahasiswaan dan Alumni yang menurutnya diutarakan secara sepihak.

"Pembekuan BEM FISIP dan pencabutan bantuan dari universitas itu termasuk tindakan kejahatan intelektual," jelasnya.

Menurutnya itu mencederai hak-hak mahasiswa untuk ikut terlibat dalam pengambilan kebijakan di kampus. Juga berperan dalam peningkatan akreditasi kampus. Tapi malah dicegah.

"Kan ada sumbangsih daripada kawan-kawan yang mengeluarkan waktunya dan juga bahkan kemungkinan besar menyisihkan ekonominya untuk berlangsungnya lembaga," keluh Slamet.

Terkait ancaman, Slamet mengaku pihaknya telah diperingatkan sejak awal sebelum PKKMB. Tepatnya H-2 sebelum PKKMB, pihaknya mendapatkan telepon apabila tidak mengarahkan maba untuk hadir di PKKMB, maka akan dilayangkan sanksi berat.

Bentuk Aspirasi Mahasiswa

Namun Slamet tetap bersikukuh untuk tidak ikut serta dalam acara PKKMB kemarin. Sebab baginya itu adalah bentuk aspirasi yang mereka utarakan. Merespons atas tidak terpenuhinya tuntutan mahasiswa.

"Tindakan yang kami lakukan ini merupakan bentuk kita mengekspresikan diri kita sebagai mahasiswa atas segala kerisauan yang terjadi," jelas Slamet.

Sejumlah kerisauan yang dimaksud, di antaranya fasilitas GOR 27 September yang  belum juga diperbaiki. Menurutnya tempat menjadi lokasi berlangsungnya PKKMB masih kurang memadai untuk mewadahi mahasiswa baru yang berjumlah ribuan. 

Slamet mengaku tidak ingin hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada maba. Jika melihat kondisi GOR 27 yang sama selama bertahun-tahun.

"Karna kan kalau di temen-temen FISIP ada data bicara soal riwayat penyakit-penyakit. Dari sana kan tentunya ada berapa orang yang punya riwayat penyakit dalam, mulut dan pernafasan," jelasnya kepada Sketsa Senin, (7 /8) kemarin.

"Ketika memang ada masalah kesehatan, itulah yang kita coba untuk meminimalisir," tambahnya.

Selain itu Pihak BEM FISIP pun melihat bahwa masih banyak isu kampus yang belum terselesaikan sebelum diadakannya PKKMB. Seperti Surat Keterangan (SK) keringanan UKT dan pembatasan kegiatan malam mahasiswa.

Dengan belum terpenuhinya tuntutan BEM FISIP terhadap sejumlah isu kampus tadi, itu dianggap sebagai sikap diamnya rektorat. Dan BEM FISIP merespons dengan tidak menghadiri PKKMB.

"Dan tidak adanya tanggapan atau penyelesaian daripada pihak rektorat. Dan dengan hal itulah, diamnya pihak rektorat. Kita tidak bisa diam, kita proses untuk kita menyampaikan aspirasi kita," tambah Slamet.

Menurutnya PKKMB seharusnya bukan seremonial belaka. Melainkan memberi kegiatan yang bermanfaat untuk mahasiswa. 

Ingin Mengadakan PKKMB Fakultas Namun Dihalangi

Sebagai pengganti dari PKKMB universitas, BEM FISIP ingin menghadirkan alternatif berupa digelarnya acara PKKMB berskala fakultas. 

Namun, PKKMB FISIP tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Kegiatan tersebut dibuka sekaligus ditutup oleh Dekan FISIP pada acara sambutan.

Sebut Slamet itu merupakan bentuk kekecewaan pihak dekanat FISIP atas absennya maba FISIP di acara PKKMB universitas. Kegiatan yang baru berlangsung selama 30 menit itu terpaksa dibubarkan.

“Harusnya dua hari kan, karena ada sanksi yang bakal dikeluarkan oleh pihak rektorat, mereka (dekanat FISIP) sepakat bahwa meniadakan kegiatan PKKMB fakultas sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban,” terang Riyadi.

BEM FISIP kemudian merencanakan kegiatan alternatif untuk menyambut mahasiswa baru mereka.

Bukan Absen yang Pertama

Absennya FISIP di kegiatan PKKMB tahun ini bukan yang pertama kali. Tercatat bahwa FISIP tidak terlibat di acara penyambutan maba sejak 2017. 

Slamet menyebutkan, jika absennya FISIP tidak ada sangkut pautnya dengan polemik angkatan sebelumnya. dan murni karena membaca kondisi yang ada.

"Pun pastinya kita kan, kita tiap tahun beda lah pembacaan situasinya. Untuk memaknai PKKMB universitas pun berbeda, termasuk fakultas-fakultas yang lain."

"Pun itu juga itu bukan berarti kita memperlihatkan kita merubah culture yang ada. Hasil pembacaan tersebutlah mungkin turunannya menghasilkan sikap yang dikeluarkan oleh teman-teman MPM FISIP," kata Slamet.

Slamet menegaskan berbagai dugaan yang dilayangkan terhadap pihaknya tidaklah benar.

Presiden BEM FISIP tersebut mengaku ancaman masih sebatas statement.   Pihaknya belum mendapat teguran atau sanksi secara langsung. (zrt/khn)



Kolom Komentar

Share this article