Berita Kampus

2174 Kursi untuk Pendaftar Mandiri, Akankah Gelombang 2 Dibuka Lagi?

Salah satu baliho petunjuk lokasi ujian peserta SMMPTN hari ini (27/7)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA  – Ribuan calon mahasiswa baru memadati lokasi ujian Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Unmul, hari ini, (27/7). Sejumlah kendaraan memenuhi badan jalan, beberapa petugas keamanan dikerahkan demi mengurai kemacetan. Hiruk-pikuk suasana sibuk menuntaskan urusan masing-masing.

Hari ini, Unmul menggelar uji kemampuan Saintek dan Soshum bagi pendaftar jalur SMMPTN. Berdasarkan pilihan program studi, jumlah peminat secara keseluruhan mencapai 11.672. Adapun jumlah pendaftar sekitar 5.900. Namun, kursi yang disediakan Unmul untuk pendaftar jalur mandiri tahun ini hanya 2.174.

Kepala Sub Bagian Humas Unmul, Muhammad Ihwan, menyebutkan, jumlah pelaksanaan gelombang mandiri sifatnya fluktuatif. Artinya, tidak setiap tahun ujian mandiri diadakan lebih dari sekali, tapi bergantung pada penuh tidaknya kuota setiap program studi. 

“Setelah daftar ulang, masing-masing prodi akan mengetahui berapa jumlah pendaftar yang benar-benar lolos. Jika ternyata kuotanya belum terpenuhi, laporannya akan kami himpun dan ajukan ke rektor. Bila rektor setuju, maka ujian mandiri gelombang kedua digelar dan khusus dibuka untuk mencari peminat prodi yang masih kurang itu. Sebab itulah, sampai sekarang kami belum bisa menjawab ada tidaknya ujian mandiri gelombang dua,” papar Ihwan.

Lokasi ujian hari ini bertempat di beberapa fakultas, yakni FEB, FISIP, FAPERTA, TEKNIK, dan FPIK. Dilaksanakan sejak pukul 09.00-11.30 Wita untuk ujian Saintek dan 13.00-16.00 Wita untuk Soshum. Ujian keterampilan akan digelar besok dan lusa, khusus untuk pendaftar Penjaskesrek dan Etnomusikologi.

Ditemui terpisah, Linda Tri Wahyuni dan Happy Anisa Rengkung, dua peserta SMMPTN asal Tenggarong ini mengaku tak kesulitan mengerjakan soal ujian. Fasilitas pun dinilai mereka lumayan. Namun, yang mereka sayangkan ialah kelalaian pengawas yang berakibat suasana tidak kondusif. “Pengawasnya malah keluar ruangan,” keluh mereka kompak. (aml)



Kolom Komentar

Share this article