Teknologi

Marak Kebocoran Data Pribadi, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Mencegah kebocoran data.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Tech in Asia Indonesia

SKETSA – Sebelumnya pada Mei silam, kasus kebocoran data pribadi dari sejumlah peserta Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS)  Kesehatan sempat membuat jagat maya ramai dan khawatir terkait keamanan data pada instansi pemerintah tersebut. Kejadian yang sama terulang terjadi kembali pada akhir Agustus lalu dengan dugaan kebocoran 1,3 juta data pribadi pengguna electronic Health Alert Card (eHAC).

Dilaporkan langsung oleh vpnMentor, dugaan pelanggaran dan kebocoran data ini sebenarnya telah terdeteksi sejak Juli 2021. Mereka menemukan bahwa eHAC tercatat tanpa perlindungan karena kurangnya protokol yang diterapkan oleh pengembang aplikasi. Lantas, hal ini memicu ketidakpercayaan publik terhadap keamanan data pribadi mereka.

Dosen Program Studi (Prodi) Informatika Unmul, Dedy Cahyadi memberikan tanggapannya mengenai kasus-kasus kebocoran data tersebut. Ia berpendapat, hal ini dapat terjadi karena belum adanya payung hukum yang dapat melindungi keamanan data pribadi masyarakat. Sehingga ketika terjadi kebocoran data, masyarakat tidak dapat menuntut pihak penyedia layanan.

“Kita belum punya undang-udang perlindungan data pribadi, jadi tingkat kesadaran pembuat aplikasi mungkin juga kurang. Kalau ada, kan pemilik data pribadi bisa mengajukan tuntutan bocornya data dia di internet akibat kelalaian penyedia layanan atau aplikasi,” paparnya kepada Sketsa, Rabu (15/9).

Dedy juga mengatakan, ada dua kemungkinan yang dapat terjadi dalam kasus bobolnya sistem keamanan server eHAC. Pertama, hacker atau peretas telah memiliki kapasitas dalam meretas data dan kedua adalah sistem yang memang mudah diretas karena kurangnya perlindungan data secara internal.

“Bisa jadi sistemnya sudah sesuai standar keamanan data, tapi pas kebetulan kena maling-nya yang lebih sakti. Tetapi, kemungkinan bahwa ada kelemahan dalam sistem dapat menjadi penyebab utama,” tambahnya.

Ia memiliki beberapa tips untuk diterapkan masyarakat agar dapat mencegah terjadinya kebocoran data pribadi. Berikut Sketsa rangkum untuk kalian.

Back up atau  enkripsi file penting 

Penting untuk mengamankan file pribadi penting ke tempat yang aman. Sebisa mungkin jangan mem-back up hal pribadi ke layanan cloud seperti Google Drive dan lainnya. Karena tidak menutup kemungkinan data kita dapat diakses oleh penyedia layanan.

Baca dan  pelajari sebelum menggunakan layanan atau perangkat

Selalu perhatikan dan jangan mengabaikan syarat dan ketentuan sebelum menggunakan sebuah layanan atau perangkat. Ini untuk menghindari poin-poin yang merugikan pengguna.

Browsing hanya pada Secure Socket Layer (SSL) atau Transport Layer Security (TLS)

Saat berselancar menggunakan browser, pastikan kalian mengakses halaman yang aman. Kamu dapat mengeceknya dari alamat situs. Apabila diawali dengan HTTPS, maka situs atau layanan yang dituju telah mengaktifkan SSL/TLS.

Gunakan password yang kuat dan gunakan MFA

Ketika membuat kata sandi, usahakan kamu menggunakan perpaduan angka, huruf besar dan huruf kecil. Kemudian bisa diperkuat dengan memakai Multi Factor Authentication (MFA) seperti Google Authenticator maupun SMS saat ingin melakukan login.

Hindari  posting berlebihan di media sosial

Usahakan untuk tidak berlebihan dalam memposting suatu hal pribadi di medsos. Hindari juga menggunakan tag atau hashtag yang menunjukkan lokasi terkini sebagai pencegahan kejahatan lainnya.

Melakukan  pembaharuan 

Sebisa mungkin, lakukan upgrade atau update perangkat lunak jika telah tersedia versi terbaru. Meski akan memakan banyak space, hal tersebut sebetulnya membantu meningkatkan keamanan gawai yang kamu pakai.

Gunakan anti-malware dan firewall

Kamu bisa menggunakan aplikasi ini untuk melindungi bahaya virus dan peretasan yang mungkin dapat terjadi.

Melakukan monitor  pada rekening tabungan dan kartu kredit

Periksa secara berkala rekening dan kartu kredit yang kamu miliki. Pastikan tidak ada hal yang mencurigakan.

Meskipun data pribadi sering kali bocor oleh karena kesalahan pihak penyedia layanan, kita sebagai pengguna juga dapat melakukan pencegahan terlebih dahulu dengan kiat-kiat di atas. Selalu waspada ketika menggunakan layanan daring, ya! (anm/hdt/len)



Kolom Komentar

Share this article