Sosok

Penasaran dengan Perfilman, Maka Buat Filmmu Sendiri

Wawan Soerawan, mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya, yang pelan-pelan mulai menciptakan karya visual berupa film. (instagram.com/wawan_soerawan)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Hari-hari ini, film adalah arena seni yang semakin menarik untuk dijajal. Apabila kau seorang mahasiswa dan mempunyai ketertarikan untuk menciptakan film, hei, apa yang kau tunggu? Tak ada kelirunya memulai sekarang.

Itu dilakukan oleh Wawan Soerawan, mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya, yang pelan-pelan mulai menciptakan karya visual berupa film. Didorong rasa penasaran mengenai perfilman, saat ini ia telah membuat setidaknya tiga film pendek. Film pertama berkisah status sosial seseorang dari alas kaki yang digunakan. Film kedua membahas seorang penggagum rahasia dengan segala resikonya. Dan terakhir, film ketiga bercerita mengenai konsep ketuhanan yang dipicu filsafat Nietzsche dengan konsep yang serupa PK (2014) dari India.

“Dunia perfilman merupakan hal baru, basic awal dari teater dan musik. Saat ini masih aktif berteater bersama Mahibe (grup teater FIB),” kata mahasiswa Sastra Indonesia itu.

Wawan sempat mencicipi penghargaan di Festifal Film Indonesia 2014 di Palembang. Saat itu ia ambil bagian dalam Lanjong Production sebagai asisten kameramen satu. Film pendek berjudul Onomastika yang dibuat itu terpilih sebagai Film Pendek Terbaik FFI 2014.

Film karya Loeloe Hendra itu bercerita kehidupan bocah laki-laki yang tinggal dengan sang kakek. Bocah itu belum pernah diberi nama oleh orang tuanya yang sudah meninggal. Oleh sang kakek ia pun tidak diberikan pendidikan secara formal, hanya didik seadanya. Kelak ketika bocah ini besar dan sang kakek wafat, ia diminta untuk mencari namanya sendiri.

“Rencana untuk proyek ke depan, dengan teman-teman Lanjong. Ingin membuat film panjang dengan target nasional atau bioskop. Mengambil judul Tell of the Line dengan mengangkat cerita seorang anak dari suku Dayak yang tinggal bersama seorang kakek-kakek yang bersuku Kutai,” katanya memberi bocoran kepada Sketsa. (mpr/wal)



Kolom Komentar

Share this article