Puisi
Sajak Malam
(Sumber Foto : Istimewa)
Di sudut kota malam,
Hiruk pikuk kendaraan lalu lalang
Wanita yang kau sebut jalang
Kau jamah dengan telanjang.
Di sudut ibu kota malam,
Gedung gedung terus menjulang
Ditengah hidup yang miring
Sikecil mencari jalan tikus demi mengisi piring
Demi membasahi kerongkongan yang kering
Bukan kau tolong, malah kau todong.
Disudut ibu kota malam,
Bayi bayi lahir dari rahim ibu tak bersuami
Ia tak kau anggap suci
Buta kau caci, tuli kau maki
Rusak tak kau perbaiki
Yang tak sejalan kau hakimi sendiri.
Ditulis oleh Marliana Nely, mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK 2016