Bahaya Tembakau, Cegah Mulai Sekarang!
Ilustrasi (Sumber: bisnis.tempo.co)
- 31 May 2018
- Komentar
- 2128 Kali
Penggunaan tembakau terutama dalam bentuk rokok adalah salah satu penyebab kematian yang dapat di cegah di dunia. Itulah prinsip utama kami sebagai calon Sarjana Kesehatan Masyarakat, di mana mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Lebih dari 6 juta jiwa meninggal setiap tahunnya akibat penggunaan tembakau di dunia, di prediksikan pada tahun 2030 akan terjadi peningkatan yaitu sebanyak 8 juta jiwa yang akan meninggal dunia akibat tembakau.
Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mengurangi atau menghentikan konsumsi tembakau dalam bentuk apapun, terutama rokok.
WHO juga mendesak negara-negara di dunia untuk melawan pertumbuhan rokok yang berbahaya bagi kesehatan diri sendiri dan orang di sekitarnya.
Kebiasaan merokok di Indonesia memang sudah menjadi sesuatu yang begitu mengkhawatirkan. Bagaimana anak-anak usia sekolah dasar sudah banyak yang mengenal produk tembakau satu ini.
Oleh sebab itu sebagai mahasiswa yang peduli akan kesehatan Indonesia kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk bersama-sama menjauhi rokok, dan mulai berhenti untuk menghisap rokok, adapun cara untuk berhenti merokok:
1. Motivasi, bulatkan tekad berhenti merokok.
2. Berhenti merokok seketika (total) atau melakukan pengurangan jumlah rokok yang di isap per hari secara bertahap.
3. Kenali waktu dan situasi di mana paling sering merokok.
4. Tahan keinginan merokok dengan menundanya.
5. Berolahraga secara teratur.
6. Minta dukungan dari keluarga dan kerabat.
7. Konsultasi dengan dokter (Kemenkes, 2015).
Dengan berhenti merokok kamu tidak hanya menyelamatkan dirimu saja, namun kamu menjadi pahlawan untuk orang-orang di sekitarmu.
Momentum HTTS tahun ini di sambut hangat oleh Aliansi Segitiga Kesehatan yg ada di Universitas Mulawarman (Unmul) beserta teman-teman kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMTK) dan Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) dengan membawa gerakan yang bernama "Aliansi Kesehatan Kaltim".
Aliansi ini melakukan aksi pencerdasan di simpang 4 lembuswana sekaligus membagikan dan menukarkan takjil dengan rokok.
Ditulis oleh Muhammad Alam Nugraha, Presiden BEM FKM 2018.