Opini

65 Tahun Kopassus dan Kekuatan Militer Indonesia

Memperingati 65 tahun Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan kuatnya Pasukan Militer Indonesia. (Foto: Istimewa)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


INDONESIA negara dengan ragam suku, bahasa dan ribuan pulau nan eksotis, keindahan ini tentu adalah harta berharga bagi negeri. Maka, Indonesia perlu pasukan kuat menjaganya sampai hayat. Meski, tak sehebat negara adidaya seperti Amerika dan Cina, kekuatan militer Indonesia jangan dianggap sebelah mata. Salah satu satuan elite TNI yang dikenal dunia adalah Kopassus.

Kopassus, singkatan dari Komando Pasukan Khusus ini telah berulang kali mengamankan NKRI. Pasukan bertopi baret merah ini adalah Komando Utama (Kotama) tempur yang dimiliki TNI Angkatan Darat. Kopassus dibekali kemampuan khusus untuk tangani berbagai misi-misi berat.

Berawal dibentuknya Kesatuan Komando Tentara Territtorium III oleh Kolonel A.E. Kawilarang pada 16 April 1952, demi menumpas gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku. Didampingi oleh Letkol Slamet Riyadi (Brigjen Anumerta), mereka kewalahan menghadapi pasukan RMS. Lantas, mendasari A.E Kawilarang mendirikan pasukan elite terlatih yang cepat dan tangkas.

Dengan Komandan pertama, Idjon Djanbi, mantan Kapten Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL). Setahun setelahnya, berganti nama menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD) dan diambil alih oleh Mabes Polri. Dan berbagai kasus dan misi berat dilalui pasukan khusus ini, hingga akhirnya 26 Desember 1986 berganti nama dengan yang dikenal saat ini, Kopassus. Hal tersebut, lantaran adanya reorganisasi yang terjadi pada ABRI.

Kopassus pernah meraih peringkat ketiga sebagai pasukan elite terbaik di dunia pada tahun 1981 bersama dengan SAS-Inggris dan MOSSAD-Israel, dengan nama waktu itu masih Kopassandha (Komando Pasukan Sandi Yudha). Saat itu, Kopassandha melakukan operasi pesawat Garuda Indonesia DC-9 Woyla yang dibajak oleh segerombolan teroris di Bandara Don Muang Bangkok. Unit anti teror saat itu baru dibentuk segera diturunkan dan di bawah pimpinan Letkol Sintong Panjaitan. Akhirnya, pasukan ini mampu membebaskan sandera dan menembak mati pelaku pembajakan. Selain itu pembajak juga telah menembak mati pilot Kapten Herman Rante.

Tak heran lagi, jika pendidikan keras mesti dialami pasukan elite ini. Tapi, bagaimana jika yang mereka hadapi bukan musuh yang dapat dipandang kasatmata? Ya, masyarakat Indonesia masih tak bisa lepas dengan budaya mistis ini. Lucunya, setiap anggota Kopassus menerima pelatihan unik, berupa uji nyali yang tidak akan didapatkan oleh pelatihan militer mana pun, yaitu “menaklukkan makhluk halus”. Dalam latihan ini, setiap penampakan yang muncul wajib ditaklukkan.

Dilansir dari, m.republika.co.id  pernah ada acara talkshow  di TV ABC 13, Texas yang bekerja sama dengan Universitas Dallas, Texas, yang menghadirkan Jenderal (purn) Peter Pace (mantan Jenderal US Marine dan Kepala Staf Gabungan US), beberapa jenderal lainnya, serta mahasiswa dari Universitas Dallas.

Dalam perbincangan itu, Jenderal Peter Pace, mengungkapkan bahwa pasukannya sering berlatih dengan pasukan khusus Indonesia, sedang pasukan Amerika sering kewalahan setiap latihan perang dengan pasukan Indonesia. Ia menilai, Indonesia memiliki semuanya dan jika hal tersebut dimaksimalkan, maka Indonesia akan melampaui India dan Cina dalam perkembangan militer.

Adapula Jenderal Mike Jackson, yang memimpin pasukan Inggris saat penyerbuan di Irak. Ia menjelaskan bahwa doktrin militer Indonesia sudah diterapkan di beberapa negara Asia, bahkan Afrika. Sebab, Indonesia pernah diminta melatih di dua benua tersebut. Meski, Indonesia kekurangan senjata, tak menjadi alasan untuk mudah menaklukkan negeri ini.

Kelak jika ada serangan menghantam Indonesia, bukan hanya militernya yang turun, sebab rakyat Indonesia takkan tinggal diam. SAS (tentara elit Inggris) sudah tahu rasanya saat berhadapan dengan tentara juga rakyat Indonesia.

Dapat disimpulkan bahwa Kopassus layak disebut pasukan terkuat di Indonesia, bahkan kekuatannya diakui dan berpengaruh di mata dunia. Pengembangan kepelatihannya pun menjadi terapan bagi tentara-tentara negara lain, dan solidaritas antara Kopassus dengan masyarakat Indonesia menjadi alasan negara-negara lain sungkan berhadapan dengan pasukan Indonesia, termasuk negara yang terkenal dengan kecanggihan senjatanya seperti Rusia. Bahkan pasukan Kopassus mampu bertahan di berbagai kondisi tanpa teknologi canggih sekalipun.

Bukti prestasi yang berhasil ditorehkan Kopassus antara lain, pertama, Kopassus juara menembak jitu tingkat internasional dalam pertemuan Pasukan Elit Asia Pasifik 2006 lalu, dan hebatnya lagi senjata yang dipakai oleh penembak dari Kopassus merupakan hasil buatan bangsa sendiri yang diproduksi oleh PT Pindad Indonesia. Kedua, Kopassus meraih juara dua dalam operasi militer strategis pada pertemuan di Elite Forces in Tactical, Deployment, and Assault level dunia di Austria. Ketiga, Kopassus berada pada peringkat tiga sebagai pasukan elit militer terbaik di dunia. Keempat, skill beladiri pasukan Kopassus di atas rata-rata kemampuan. Meski begitu, isu miring hadirnya Kopassus tetap hadir. Kopassus erat dikaitkan dengan pelanggaran HAM di beberapa wilayah Indonesia. Beberapa kasus tak menemukan muaranya, bahkan hilang tak jelas.

Bangga, dengan pasukan elite militer negeri ini, tentu saja. Tapi, jika sudah melewati HAM, hal tersebut bisa jadi mencoreng namanya. Pasukan ini istimewa, telah melewati segala rintangan demi pertahankan negara, pun membawa nama Indonesia untuk disegani dunia.

Mahmudhah Syarifatunnisa
Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2016



Kolom Komentar

Share this article