Sumber Gambar: Rahman/Sketsa
SKETSA - Agenda tahunan Sketsa Awards (SA) kembali digelar oleh LPM Sketsa Unmul pada Sabtu (2/11) lalu di Cafe Pojok Juanda. Menggaungkan tema “AWARDS: Appreciation Wonderful Rising De Star”, kegiatan yang diwarnai berbagai rangkaian ini kembali menjadi ajang apresiasi kinerja awak Sketsa selama satu periode kepengurusan.
Selain menjadi ajang apresiasi atas kinerja anggota, SA 2024 juga bertujuan untuk mempererat keakraban sesama anggota Sketsa. Dipandu oleh Claudya Florensia selaku pewara, kegiatan yang dimulai pukul 14.00 Wita ini berlangsung dengan ceria dan bersemangat. Senada dengan kostum bernuansa colorful yang dikenakan oleh para anggota.
Seusai berdoa yang dipandu oleh Luthfi Ahmadani Rahman untuk kelancaran acara, berbagai rangkaian kegiatan turut menambah keseruan acara ini. Mulai dari penampilan angkatan 16 dan 17, hingga perwakilan Badan Pengurus Inti (BPI). Dilanjutkan pula dengan permainan berkelompok yang memperkuat ikatan antar anggota.
Ketua Panitia SA 2024, Ekmal Muhammad Firyal menyebut, nuansa warna-warni memang menggambarkan kegembiraan, kebersamaan, dan semangat seluruh anggota yang hadir mengikuti rangkaian acara.
“Hal ini juga merepresentasikan kebahagiaan dan kemeriahan yang kita hadirkan di acara ini,” kata Ekmal dalam sambutannya di awal kegiatan.
Di akhir sambutan, Ekmal turut mengajak anggota yang hadir untuk bersama-sama menggaungkan jargon Sketsa Awards 2024, yakni “Berwarna Bersama Sketsa”. Ia juga berharap SA bukan sekadar ajang penerimaan penghargaan, tetapi bisa menjadi ajang memupuk kebersamaan antar anggota Sketsa.
Sejalan, Ketua Umum Sketsa Unmul Periode 2023/2024, Nindiani Kharimah juga memaksudkan kegiatan ini dengan tujuan silaturahmi antar anggota. Selain sebagai ajang apresiasi, kegiatan ini ia harap mampu menjadi wadah agar para anggota bisa saling mengenal satu sama lainnya.
“Acara ini bisa dimanfaatkan untuk saling mengenal dan bercengkerama,” katanya.
Nindi juga sedikit bercerita mengenai ajang bergengsi yang sudah menjadi kegiatan rutin tahunan Sketsa di setiap akhir kepengurusan. SA menjadi ajang apresiasi anggota LPM Sketsa Unmul, dari segi konsistensi hingga kualitas produk jurnalistik yang dihasilkan selama setahun agar para anggota bisa tetap mempertahankan semangatnya.
“Supaya teman-teman juga merasa kalau kerja kerasnya di Sketsa, sekecil apa pun itu, tetap kami hargai,” lanjutnya.
Ia berharap, pemenang nominasi nanti akan terus mempertahankan semangatnya dan bisa menjadi pemacu semangat anggota yang lain agar ke depannya bisa mendapatkan nama-nama baru sebagai pemenang.
Kegiatan terus berjalan hingga masuk ke segmen utama, yakni pembacaan nominasi dan pemenang Sketsa Awards 2024. Di tahun ini, terdapat sembilan nominasi yang terdiri dari, Nominasi Reporter 15 dan 16 Terbaik, Reporter 17 Terbaik, Desainer Terbaik, Videografer Terbaik, Fotografer Terbaik, Litbang Terbaik, Si Paling Sketsa, Berita Ter-Hot, dan Kostum Terkece.
Nindiani Kharimah dan Ai Nasyrah Nurdea memasuki area panggung untuk membacakan Nominasi Reporter Terbaik Angkatan 15 & 16 dan Reporter Terbaik Angkatan 17. Sebelumnya, Ai dan Nindi turut menceritakan pengalaman paling berkesan mereka selama menjadi reporter Sketsa sebelum kemudian mengumumkan nama pemenang dengan semangat.
Reporter 15 & 16 Terbaik diraih oleh Siti Mu’ayyadah yang juga memenangkan nominasi yang sama di tahun sebelumnya. Sementara itu, Reporter 17 Terbaik diraih oleh Andini Oktaviandari.
Sebagai angkatan termuda yang memenangkan nominasi Reporter Terbaik, Andini mengaku memang sering mengambil tugas menulis berita untuk terus menantang dirinya.
“Karena merasa kurang sama tulisan saya, jadi untuk memperbaikinya saya semangat untuk banyak menulis berita,” ungkapnya.
Pembacaan nominasi selanjutnya kemudian dipandu oleh Febby Sofiana Azharani dan Siti Mu’ayyadah. Mereka membacakan nominasi Desainer Terbaik, Fotografer Terbaik, Videografer Terbaik, dan Litbang Terbaik.
Dengan bangga mereka mengumumkan nama Yaasiina Nur Laila Aprilia sebagai Desainer Terbaik. Sementara itu, nama Maximilianus Rafael Sangga Augusta keluar sebagai Fotografer terbaik. Dilanjutkan Alyda Khairunnisa sebagai Videografer Terbaik dan Selma Mela Elyani sebagai Litbang Terbaik.
Setelahnya, Siti Nurmasyitah dan Firdausyi Nuzulla maju membacakan nominasi untuk kategori Si Paling Sketsa, Berita ter-Hot, dan Kostum Terkece.
Nama Siti Mu’ayyadah kembali keluar sebagai pemenang kategori Si Paling Sketsa, yakni anggota yang paling sering hadir di kegiatan-kegiatan Sketsa. Diketahui, Siti menghadiri sebanyak 20 rapat redaksi dan 14 kegiatan Sketsa lainnya.
Siti mengaku, ia dari awal memang tertarik dengan jurnalistik sehingga ia hadir di setiap kegiatan yang berkaitan dengan jurnalistik dan merasa senang bertemu dengan anggota yang lain. Di tengah kesibukan perkuliahan, ia mengaku tetap menyesuaikan kesibukan tersebut supaya tidak bertabrakan dengan kegiatan-kegiatan Sketsa sehingga bisa tetap hadir di setiap kegiatan.
“(Hadir kegiatan) itu semua yang penting niat,” katanya.
Sementara itu, berita ter-Hot diraih oleh berita dengan judul “Lokasi Dinilai Kurang Memadai, PKKMB FKIP Unmul 2024 Tuai Banyak Protes” dengan total 1547 pembaca, 1807 suka, 467 komentar, dan dibagikan sebanyak 313 kali. Berita ini dikerjakan oleh tim liputan dengan anggota, yakni Athifatunnisa Iftinan Magistri Liari, Abdurrahman, dan Jasmine Maharani Rahman.
Terakhir, nama Putri Amalyah Jahra disebut sebagai penerima Penghargaan Kostum Terkece. Jahra, sapaan akrabnya, menggunakan kostum colorful sesuai dengan colour palette yang diberikan panitia. Ia menyebut banyak berpikir sehari sebelum acara tentang warna kostum seperti apa yang harus ia kenakan sebelum datang dengan kostum hijau tua dan oranye yang membuatnya terpilih sebagai pemenang Kostum Terkece.
Pembacaan nominasi tersebut menjadi penutup dari berbagai rangkaian kegiatan yang penuh atmosfer semangat dan keceriaan hingga akhir. Acara kemudian ditutup dengan berfoto bersama. (ner/mar)