Dukung Privasi Remaja, Instagram Hadirkan Fitur Perlindungan Khusus

Dukung Privasi Remaja, Instagram Hadirkan Fitur Perlindungan Khusus

Sumber Gambar : Pexels

SKETSA - Instagram merupakan salah satu platform jejaring sosial yang menarik perhatian remaja. Mereka menggunakan aplikasi ini untuk membagikan foto diri, menyalurkan informasi sampai media berkomunikasi. Akan tetapi, penggunaan Instagram oleh remaja dinilai kurang memperhatikan isu privasi. Di mana mereka sering kali kurang memiliki kesadaran untuk melindungi privasinya di Instagram.

Sebagai salah satu media sosial yang populer di kalangan muda khususnya remaja, tentu Instagram memiliki dampak positif serta negatif. Di satu sisi, keberadaannya telah membuat remaja menjadi lebih kreatif dalam menciptakan konten-konten digital serta praktik-praktik budaya partisipatif.

Sementara, Instagram juga mendorong munculnya perilaku overshared atas informasi pribadi. Entah dalam bentuk data diri yang dicantumkan pada profil, sampai mengunggah foto dan/atau video pada feeds atau stories. Fenomena ini erat kaitannya dengan isu pelanggaran privasi yang akhir-akhir ini terjadi.

Melalui blog resmi Instagram, mereka menghadirkan fitur baru yang diharapkan dapat mengatasi hal-hal tersebut. Ini mencakup tools keamanan dan pengaturan privasi terbaru. Selain kebijakan itu, para remaja juga didorong untuk menjadikan akun mereka privat.

Pihak perusahaan ini mengatakan, mereka ingin agar setiap orang tua memiliki akses informasi sehingga bisa membantu anak-anak mereka dalam mendapatkan pengalaman yang aman di Instagram.

Memiliki akun pribadi tentunya akan menawarkan lebih banyak perlindungan bagi remaja, karena mereka dapat lebih mengontrol siapa yang dapat melihat dan berinteraksi dengan konten mereka. Instagram mengatakan bahwa pihaknya akan mengubah pengaturan akun default ke mode Private secara khusus pada pengguna di bawah usia 18 tahun ketika mereka mendaftar.

Dengan pengaturan mode Private, berarti hanya pengikut yang disetujui yang dapat melihat postingan dari pengguna remaja. Langkah ini dilakukan sejatinya untuk menghindarkan interaksi yang menganggu, di mana orang dewasa tak dikenal menyerang pengguna remaja. (han/len)